Penulis : Andi Putri Dewi Hamidah mahasiswi prodi ilmu pemerintahan dari Universitas Muhammadiyah Malang
Detikkasus.com | Setiap tahunnya pada tanggal 1 Juni rakyat Indonesia merayakan hari Pancasila yang telah di sahkan pada 1 Juni 1945. Pancasila dan generasi milenial merupakan dua hal yang perlu diperhatikan lebih untuk saat ini, ketimpangan sosial yang terjadi saat ini adalah dikarenakan kurangnya perhatian masyarakat Indonesia terutama generasi milenial terhadap nilai-nilai Pancasila. Internalisasi nilai-nilai liberal yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa menjadikan masyarakat Indonesia layaknya orang buta yang kehilangan tongkatnya. Persoalan yang sangat besar di hadapi bangsa dan negara hingga sekarang ialah pembudayaan dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila yang tidak berjalan efektif dan mendasar.
Peran Pancasila sangat dibutuhkan untuk saaat ini agar kepribadian bangsa Indonesia tetap terjaga eksistensinya, karena saat ini adalah Era Globalisasi. Era Globalisasi tentu menjadikan perubahan secara megah yang terjadi diseluruh negara di belahan dunia. Perubahan tersebut terjadi karna pengaruh yang didapat oleh negara tersebut entah dari luar maupun dalam negeri. Generasi milenial sudah sepatutnya untuk meejawantahkan nilai-nilai Pancasila dikehidupan sehari-hari karena Pancasila harus menjadi personalitas bangsa Indonesia dan gerak Globalisasi yang luar biasa dapat melancarkan kepunahan nilai-nilai pancasila. Maka dari itu, generasi milenial harus segera mereaktualisasi nilai-nilai pancasila.
Reaktualisasi nilai-nilai Pancasila didalam kehidupan generasi milenial dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti yang pertama adalah lembaga pendidikan formal ataupun non-formal yang pada beberapa tahun terakhir telah dimaksimalkan oleh pemerintah seperti dalam sekolah-sekolah formal menjalani internalisasi pendidikan karakter pada semua mata pelajaran di semua jenjang pendidikan dari mulai pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi.
Langkah kedua adalah dengan memberikan contoh Aktualisasi nilai-nilai Pancasila secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kerja dan juga lingkungan masyarakat. Contohnya adalah Aktualisasi melalui keteladanan para pemimpin baik pemimpin formal (pejabat negara) maupun Informal (tokoh masyarakat) dan juga oleh orang tua dan guru di lingkungan pendidikan. Dengan keteladanan yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, diharapkan masyarakat luas akan mengikuti.
Langkah ketiga adalah dengan melalui diskusi dan kajian-kajian ilmiah guna dapat mengembangkan kontekstualisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila, terutama pada generasi milenial. Pengembangan kontekstualisasi dan implementasi Pancasila di dunia pendidikan merupakan yang paling efektif, karena pendidikan tidak hanya mencetak manusia-manusia yang cerdas dan trampil, namun juga mencetak manusia yang diharapkan dapat mempertahankan, mengembangkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai local wisdom bangsa Indonesia.
Dan langkah terakhir adalah reaktualisasi Pancasila melalui media sosial. Cara pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemblokiran terhadap situs-situs yang berpotensial mengunggah ataupun menayangkan hal-hal yang berkaitan dengan pornografi, pornoaksi, Premanisme dan sejenisnya. Tentunya hal ini juga memerlukan dukungan dari pihak keluarga, sekolah, pemerintah dan juga masyarakat. Kemudian selanjutnya adalah dengan memasukkan konten-konten mengenai Pancasila dan kebangsaan dalam setiap media cetak maupun elektronik. Membumikan kembali nilai-nilai Pancasila melalui media sosial sangat penting untuk dilakukan karena generasi milenial merupakan generasi yang sangat dekat dengan teknologi, utamanya adalah media sosial.
Generasi Milenial adalah harapan masa depan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, empat cara tersebut harus segera dilaksanakan oleh masyarakat di Indonesia guna menjadikan nilai-nilai Pancasila membumi kembali dan menjadi identitas nasional bangsa Indonesia.