Labuhanbatu I Detikkasus.com – Apa iya penyebab pamsimas ini masih terbengkalai pengerjaannya hingga, sampai saat belum bisa difungsikan oleh masyarakat, yang ada di Lingkungan Sidorukun Kelurahan Urung Kompas, Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara. Sabtu (18/2/2023)
Sepengetahuan saya tidak ada dibuat mereka papan informasi atau pamflet proyeknya, sehingga sampai saat tidak dapat diketahui berapa jumlah nilai rupiah, bahkan kemana saja anggaran itu mereka pergunakan. “Padahal salah satu prinsip pamsimas agar terwujud harus transparansi dan akuntabilitas”.
Bahkan seluruh pelaku terkait termaksud masyarakat berhak mendapatkan informasi secara akurat dan terpercaya. Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS), seharusnya dapat terlaksana dengan nilai-nilai luhur, terutama kejujuran, dan dapat dipercaya.
Mirisnya lagi “sedangkan biaya kecil di pengadaan spanduk papan informasi sudah ditelannya, apa lagi untuk keperluan biaya yang lebih besar lagi, boleh jadi langsung dimasukan beliau ke nomor rekeningnya”. Ini nomor kontak whatsAAp beliau konfirmasi dan, jangan kasih kendor ujar sumber pada 19 Januari 2023.
Kawal terus perjalanan pamsimas ini sampai dapat diproses aparatur penegak hukum, setidaknya ada timbul efek jera bagi mereka dan semoga tidak terjadi lagi virus mangkrak, hingga lambatnya pertumbuhan ekonomi negara, menurunnya investasi, dan meningkatnya kemiskinan, karena ulah tikus berdasi di proyek ini. Sebut sumber
Seiring harapan nara sumber yang tidak ingin namanya dipublikasi dan beriring dengan perubahan hari bahkan waktu, akhirnya sekitar pukul 14.28 WIB Hari Sabtu 21 Januari 2023 awak media berupaya menemui inisial A Ritonga tidak ketemu. Melalui whatsAAp dijalin konfirmasi dan katanya lagi berada di medan lagi serah terima Pamsimas.
Kemudian pada 26 Januari 2023 katanya lagi berada diwilayah labusel tempat keluarga, setelah itu berlanjut pada 2 Pebruari 2023 katanya sedang berada diwilayah ladang sipirok. Dan yang terakhir pada Hari Jum’at 17 2023 berulang kali ditelepon, kuat dugaan malah sengaja diabaikan A Ritonga yang terhormat itu.
(J. Sianipar)