detikkasus.com | Pamekasan
Ratusan Massa yang Tergabung dalam Seniman Pamekasan dan Penikmat Seni Musik Gruduk kantor Pemkab Pamekasan dalam Rangka Meminta keadilan dalam Berekspresi untuk Membumikan Seni Musik di bumi gerbang salam, Kamis (16/01/2020).
Pantauan awak media detikkasus.com, Masa Aksi Menyediakan Panggung Hiburan dan Bernyanyi Bersama di awali dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
nyanyian Lagu Bongkar sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah kabupaten Pamekasan yang selama ini di anggap mengkungkung talenta Rakyat Pamekasan dalam Seni Musik.
“Kita ini makhluk spesial yang di ciptakan tuhan dengan kemampuan ini, oleh karena itu kami meminta kepada pemerintah agar memberikan ruang terhdap para musisi dan seniman lainnya,” teriak Iyus Reptil salah satu orator.Pria yang juga aktif sebagai Sekretaris Federasi Artis Indonesia (FAI) Jatim mengajak pemerintah untuk tetap bersenergi terhadap seniman dimanapun berada.
“Yang ikut kali ini kebnyakan masih muda berilah mereka tempat berekspresi untuk menyalurkan hobi dan bakatnya. Kalo memang pemerintah memberikan aturan untuk berhijab,Mereka siap untuk mentaati,” tegasnya.
Ia melanjutkan, terkait panggung bebas berkreasi pada aksi tersebut merupakan bentuk kekecewan para pecinta seni. “Ini merupakan bentuk kekecewan kami terhadap pemerintah Kabupaten Pamekasan. dan kami meminta untuk memperjelas Perda tanpa intimidasi dari siapapun,ungkapnya.
Salah Satu orator Lainnya (indarax) Menuntut ketegasan dari bupati Pamekasan untuk memperjelas Perda Hiburan tanpa adanya intimidasi dari pihak manapun dan Meminta kepada Bupati dan DPRD Kabupaten Pamekasan segera membentuk tim dan melibatkan unsur pelaku seni dalam merevisi penetapan Perda hiburan secara umum dengan pelaku seni
Dan mensosialisasikan seni sebagai salah satu cara memerangi radikalisme sehingga tidak ada lagi diskriminasi terhadap pelaku seni.
Sehubungan bupati Pamekasan tidak ada, maka yang menanggapi dari tuntutan aksi massa diwakilkan kepada sekda Pamekasan (Totok Hartono) DPRD kabupaten Pamekasan Wakapolres Pamekasan, dari 7 tuntutan yang di tanda tangani secara langsung hanya 6 tuntutan.
di akhir aksi nya, abdus Marhaen salam menekan dan mengancam:, apabila Pemkab Pamekasan tidak serius menindaklanjuti aspirasi kami, maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar dan akan melibatkan semua unsur dan elemen,termasuk para pengusaha kafe,yang selama ini selalu di recokin oleh pemkab,masak Life Musik aja di kafe terbuka di Recokin,Pungkasnya.
(kabiro detikkasus)
z.wr