PACARITA POLITIK “FANATIK”

Kamis, 21 Juni 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Detikkasus.com | Propinsi Sulsel – Kabupaten Bantaeng-, Di tahun 2018 yang katanya tahun Politik, dimana 171 Daerah Melaksanakan Pilkada serentak di Indonesia. Khususnya di Sulsel ada 13 kab/kota termasuk Gubernur Melaksanakan Pilkada. Pesta demokrasi Memunculkan Kelompok-Kelompok baru yang fanatik terhadap Calon Kepala Daerah yang Berlaga Memperebutkan orang Nomor satu di Daerahnya Masing-Masing.Kritikan atau Saran dilakukan oleh Pendukung,Simpatisan Mengajarkan Pendidikan Politik terhadap Masyarakat, adanya Saling Menghargai tetapi jika sebaliknya akan menimbulkan hal-hal yang Negatif pula.

Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia Menyebutkan bahwa fanatik adalah teramat kuat kepercayaan (keyakinan) terhadap ajaran (agama, Politik, dan sebagainya).

Fanatisme dipandang sebagai penyebab Munculnya perilaku Kelompok yang tidak jarang Menimbulkan Menyudutkan Kelompok tertentu,atau individu.

Bila fanatisme disalah gunakan, hal ini tak sesuai dengan kultur kita sebagai masyarakat sulawesi selatan yang merupakan daerah dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Budaya Sipakatau (Menghormati sesama),Sipakainge (saling mengingatkan), Sipakalebbi (saling Menghargai), Sipatokkong (Saling Membantu).

Baca Juga:  Detik Kasus | Bengkulu - Kebakaran Di Bantu Warga.

Fanatik terhadap calon Kepala Daerah adalah hal yang positif menurut Saya,Memperkenalkan Pilihannya di Sosial Media dengan Kreatif dan Inovatif.

Perdebatan figur Politik di Media Sosial tidak sedikit yang jauh dari kata sehat. Berbagai Media sosial dipenuhi dengan ujaran Kebencian, bullying bahkan menjadi lahan penyebaran berita bohong hanya untuk Membela jagoannya Masing-masing. Alhasil, Dampak dari hal ini Membuat Masyarakat tidak lagi kritis dalam merespon dan menyampaikan opini serta tidak objektif dalam merespon informasi yang sudah di share.

Fanatik mengkritik figur politik wajar-wajar saja apabila mempunyai data yang akurat dan sumbernya terpercaya, agar masyarakat bisa membandingkan mana figur yang tepat untuk dipilih pada pemilihan kepala daerah. Demam fanatik terhadap figur politik merupakan keyakinan tersendiri masyarakat dengan figur politik, mungkin dia mengidolakan atau mungkin ada hubungan kekerabatan.

Baca Juga:  Tingkatkan DDS Bhabinkamtibmas Desa Tegalinggah Serap Aspirasi Masyarakat

Di negara demokrasi seperti ini pembuat kebijakan harus kebal terhadap kritikan khususnya sebagai pejabat publik. Paradigma masyarakat terhadap kritikan itu biasanya dianggap kontra terhadapnya atau lawan. Seperti dikatakan rekan saya sesama penikmat politik di salah satu sosial media “Ketika mengkritik seorang pemimpin salah satu kesyukuranku ialah mengingatkan pemimpin ketika salah dan menunjukkan fakta sehingga masyarakat tidak larut dalam dunia kebohongan”. Apa yang dikatakan di atas ada benarnya bahwa mengkritik politisi yang memimpin memberikan kepedulian terhadapnya. Kita ambil contoh, misalnya ketika jagoannya diserang dengan isu yang tidak sedap, maka pendukungnya cenderung akan mencari informasi yang tak diketahui keabsahannya tanpa peduli benar atau salah informasi tersebut. Hal ini tentu dapat membunuh nalar dan akal sehat.

Baca Juga:  Seputar Sulsel | Ketua KPMP Cabang Duampanu: Mahasiswa Harus Tetap Netral Dan Independent, Dan Menjaga Pilkada Damai Dan Kondusif.

Sebenarnya saya juga fanatik tetapi di dunia sepakbola saja, berbicara sepakbola saya fanatik tim kebanggaan sulawesi selatan yaitu PSM Makassar. Fanatik mendukung menonton PSM berlaga salah satu kepuasan tersendiri, berbeda halnya jika melakukan Konvoi di Jalan membawa Bendera bahkan mencat tubuhnya mungkin itu fanatik yang berat.

Mengkritik dan fanatik Merupakan hal yang lumrah di Negara Demokrasi, Kebebasan Berpendapat sudah aturannya dalam Bernegara.

Oleh Agung Perwira Alim
“Komunitas Paccarita Politik”

Berita Terkait

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) Barisan Pejuang Keadilan Berkomitmen Tegakkan Keadilan
Kondisi Tiang Listrik Rusak, Respon Cepat PLN ULP Kualatungkal segera Kroscek Lokasi untuk Perbaikan
MPW Pemuda Pancasila Jateng Gelar Rakorwil, Seluruh Ketua Bidang dan Ketua MPC Hadir
Peristiwa Naas!! Akibat Angin Kencang Pohon Kelapa Tumbang, Timpa rumah milik warga Pekon Teba Bunuk, Kotaagung Barat.
Warga Berencana Melapor ke Polisi, Diduga Nama dan Tanda Tangan Dipalsukan untuk Kredit di BPR Weleri Makmur
Listrik Hotel Rivoli Kualatungkal Padam saat Acara, Manajement Hotel: Kami berikan Kompensasi Potongan Harga
Adi Setijawan: Apresiasi Keputusan Pemkot Semarang Batalkan Kenaikan E-Restribusi di Pasar Burung Karimata
Dr. H. AM Juma’i SE., MM Ketua FKSB Angkat Bicara Terkait Kenaikan E Retribusi
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 5 November 2024 - 10:54 WIB

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) Barisan Pejuang Keadilan Berkomitmen Tegakkan Keadilan

Minggu, 27 Oktober 2024 - 15:23 WIB

Kondisi Tiang Listrik Rusak, Respon Cepat PLN ULP Kualatungkal segera Kroscek Lokasi untuk Perbaikan

Kamis, 24 Oktober 2024 - 06:32 WIB

MPW Pemuda Pancasila Jateng Gelar Rakorwil, Seluruh Ketua Bidang dan Ketua MPC Hadir

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 21:12 WIB

Peristiwa Naas!! Akibat Angin Kencang Pohon Kelapa Tumbang, Timpa rumah milik warga Pekon Teba Bunuk, Kotaagung Barat.

Jumat, 11 Oktober 2024 - 16:39 WIB

Warga Berencana Melapor ke Polisi, Diduga Nama dan Tanda Tangan Dipalsukan untuk Kredit di BPR Weleri Makmur

Berita Terbaru

Berita Terkini

Sujadi Saddat Mangkir Lagi dari Panggilan Ke Dua Bawaslu

Kamis, 7 Nov 2024 - 22:04 WIB