Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut
Senin (07/06/2021) Walau sempat tertutup informasi hingga sempat memblokir Whatsaap awak media Detikkasus, bahkan menyanggah katanya “Terbitan kabar berita dirinya sebagai operator SDN-40 menyebut kesan fitnah, hingga ia berencana membesarkan mengangkat kasus. Ternyata dini hari sekira pukul 10:55 Wib diruangan Kantor SDN 40 Bilahhulu, ia santun ramah dan terbuka di informasi”.
Umasito Sihombing operator SDN 40 Bilahhulu berharap dapat dibantu, tentang bantuan yang salah sasaran milik siswa inisial AEO kelas lll. “Dari layar laptop merek Acer yang ditunjukkan operator SDN-40, terlihat jelas bahwa orang tua siswa AEO adalah MULIANTO pekerjaan: Karyawan Swasta, sedangkan gajinya sekira Rp: 2.000.000 – Rp: 4.999.999”.
Masih disituasi ruangan kantor SDN 40 Bilahhulu, katanya “Sekitar (150) Seratus Lima Puluh Siswa -Siswi yang didaftarkan untuk calon dapat bantuan, kalau siswa orang tuanya Karyawan tidak ada saya daftarkan. Karena saya tau betul program itu adalah untuk membantu orang tua siswa, agar jangan sampai ada siswa yang putus sekolah hanya karena keadaan ekonomi orang tua siswa”.
Sebenarnya saya merasa heran “Mengapa bisa AEO dapat bantuan sedangkan orang tuanya adalah Karyawan, bahkan gaji orang tuanya pun lumayan sangat bahkan mampu menjamin masa depan. Dimana letak kondisinya agar bisa diperbaiki, mohon dapat dibantu penyelesaian gejolak/biduk ini. Untuk menemukan yang terbaik seperti yang kita harapkan, saya juga sudah sharing ke teman – teman operator dan lainnya”. Ujar U Sihombing.
Ditempat terpisah ALIZARO HURA mengatakan “Menyikapi layanan keterbukaan informasi maupun sikap ramah tamah yang diberikan operator SDN-40 Bilahhulu, itulah sebenarnya bentuk harapan yang di inginkan Asrol Aziz Lubis Plt Dinas Pendidikan. Untuk mewujudkan kualitas pendidikan dimulai dari tiga misi pelayanan sebagai berikut: (1) Meningkatkan kualitas layanan publik, (2) Meningkatkan etos kerja aparatur dalam pelayanan, dan (3) Mewujudkan inovasi pelayanan prima”.
Jika masih ada ASN atau Operator sekolah yang nekat memblokir Whatsaap, memutus komunikasi atau alergi terhadap wartawan. Bisa jadi kemungkinan terbilang gagal misi pelayanan Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu tersebut. Sebab ketiga poin layanan dari Asrol Aziz Lubis adalah kunci menuju keberhasilan mutu pendidikan, “Orang lain sajapun gak layak diblokir jika tidak fatal, apa lagi wartawan yang bisa menyampaikan kabar”. Ujar Alizaro
ERWIN SIREGAR mengatakan “Lagian wartawan itu bukan merupakan bentuk momok dan kalaupun ada wartawan yang menakutkan prilakunya, bisa dilaporkan perbuatannya itu ke Dewan Pers atau ke pihak aparat penegak hukum (APH)”. Kalau melihat dari jenis bantuan yang tidak tepat sasaran, milik siswa inisial AEO sudah seharusnya dan secepatnya diperbaiki oleh instansi yang memiliki akses.
Dan ada baiknya, kiranya. “Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu untuk dapat membuka, akses ketransparan data penerima bantuan bagi siswa kurang mampu”. Bagaimana caranya bantuan siswa yang kurang mampu bisa tepat sasaran, dan agar jangan ada istilah. “Karena kuat bekingnya dia-dia aja yang dapat bantuan, padahal sudah terbilang mapan ekonomi orang tuanya”.
Besar harapan saya kiranya Kepala Dinas Pendidikan Labuhanbatu sebagai motor penggerak penyalur bantuan ditingkat, SD, SMP sederajat dapat bekerja sama dengan Kemendikbud. Untuk menutup akses bagi penerima bantuan yang bukan pada tempatnya, serta dapat memberikan sanksi yang tegas bagi peneliti atau penyeleksi jenis bantuan yang asal asalan. Ujar Erwin Siregar (J. Sianipar)