Oknum Kepala Sekolah SMK Thoriqul Ulum Lamongan, AAH alias GH, Cabuli Siswi 17 Tahun.

 

Dok ilustrasi detikkasus.com

Lamongan, detikkasus.com – Berdasarkan data yang masuk keredaksi Detikkasus.com – Kasus Dugaan Pencabulan, Detik Kasus konfirmasi kepada dugaan pelaku.

Dok Detikkasus.com Laporan Polisi (LP).

Diduga terjadi tindakan pencabulan pada hari Rabu tanggal (12/06/2017) sekira pukul 19.00.wib yang di lakukan oleh Kepala sekolah SMK Thoriqul Ulum Lamongan, AAH alias GH beralamat Jl Mastrip  Gg Made Tegal Sebalong No 118, Kecamatan /Kabupaten Lamongan.

Korban persetubuhan atau pencabulan Lutfi Triana (17) Alamat Dusun Cerme Rt /Rw 04/06, Desa Kalipucung Kecamatan Sunankulon, Kabupaten Blitar, Perbuatan pencabulan terjadi pada hari Rabu (12/06/2017) di ruangan Piano SMK ” Thoriqul Ulum” Alamt Jln Mastrip Gg Tegal Sebalong No 118, Kabupaten Lamongan.

AAH, M.Pd.I selaku Kepala sekolah SMK Thoriqul Ulum dengan Dugaan telah berbuat seharusnya tidak lakukan yaitu persetubuhan anak di bawa umur apalagi  bakal calon siswi sendiri yang jauh jauh dari Kabupaten Blitar untuk menuntut ilmu di Sekolahn tersebut.

Pada awal bulan juli  tahun 2017 ada saudaranya yang datang ke rumah di Dusun Cerme Rt 04 Rw 06, Desa Pucung Kecamatan Sunan kulon Kabupaten Blitar, Bersilahturohim kerumah orang tua korban menawari untuk bersekolah dan pondok, akhirnya malam harinya korban LT dan ayahnya  ikut mobil pamanya iM menuju ke Lamongan dengan maksud melihat dan survey tempat yang telah diceritakan oleh pamamnya kepada orang tuanya koraban.

Baca Juga:  DETIK KASUS | GUNUNG GEDE DESA TATUNG KEC BALONG DINYATAKAN LAYAK MENJADI VENUE PARA LAYANG OLEH PENGPROV PARA LAYANG JATIM.

Selanjutnya pada hari minggu (09/06/2017) Imam Romdhon ke Blitar lagi  dengan membawa persyaratan adminitrasi  masuk sekolah dan pondok di SMK THORIQUL ULUM”, Lamongan, Lalu pada hari selasa (11/06/2107), sekira pukul 13.00.wib, salah seorang yang masi family korban di bilangan ayahnya untuk ikut mengantarkan dan menemani korban untuk mondok di Lamongan.

Kemudian pada pukul 22.00 wib semua yang ikut mengantar korban dari mulai  Sam selaku ayah korban, AR selaku Ibu, AM kakak ipar koraban dan Imam Romdhon berangkat mengunakan mobil pribadi menuju ke Lamongan.

Untuk selanjutnya tiba di lamongan pada hari rabu pukul 04.wib, setelah itu semua pada sholat subuh di pondok putri Thoriqul Ulum, Made Lamongan. Sehabis sholat subuh semua rombangan melihat korban sudah tidak nafsu makan, gelisah,cemas,seperti orang tidak nyaman dan akhirnya ayah dan ibunya menyakinkan lagi pada korban untuk sekolah dan mondok di SMK Thoriqul Ulum Lamongan korban menerima dengan syarat di temani oleh saudaranya dan saudaranya bersedia supaya mau mondok, Pada pukul 11.00.wib  orang tua dan rombongan lainya kembali pulang ke Blitar.

Baca Juga:  Antisipasi Tindak Kejahatan Sat Reskrim Polres Buleleng Optimalkan Kring Serse

Selanjutnya korban dan saudaranya membantu bersh bersih santri yang sedang piket ditempat itu, karena santri yang piket pulangnya pukul 16.00 wib, salah satu santri ada yang sempat bilang kasihan jika korban tidur di pondok putri, Akhirnya PP mengusulkan kepada GH agar korban tidur di kantor SMK Thoriqul Ulum” dan akhirnya GH Mengijinkan.

Setelah itu korban menuju kantor tersebut, GH menyuruh mengajak anak- anak pamanya untuk menemani korban di kantor pada pukul 18.wib, Istri GH yang bernama Ning T mengantarkan makanan buat korban dan saudaranya yag menemani lalu semua pada makan bersama, sekira pukul 19.30 wib korban bersama saudaranya yang sedang menemaninya, di panggil GH setelah itu korban menemui GH di depan ruangan Piano setelah itu ngobrol tentang kepindahan sekolah dan GH menyuruh untuk meninggalkan korban di ruangan tersebut dengan berkata “Kamu bisa pergi sebentar  saya mau bicara sama kakakmu nanti kalau ada kamu dia tidak mau bicara jujur, lalu saudara korban tersebut balik keruangan kepala sekolah di situ dengan menonton tv bersama 3 (tiga) anak pamanya yang masi kecil kecil, sambil menunggu korban yang sesang ngobrol sama GH di ruangan Piano. Selang kemudian kurang lebih setengah jam korban masuk ruangan kepalah sekolah dengan rasa gelisah, takut, Dengan tangan kirinya membawa celana dalam yang sudah basah akibat di cuci. Bersambung. NGO HDIS akan Mintak Polres untuk ambil tindakan tegas. sejauh ini GH saat di konfirmasi melalui handpone selulernya tidak mengindahkan hingga berita di angkat, Sabtu 04 November 2017 pukul 16.00 wib. (PRIYA Arek Elek Sedunia).

Baca Juga:  Timbulkan Rasa Nyaman Kepada Masyarakat Personil Polsek Sawan Sambangi Pasar Tradisional Sampaikan Pesan Kamtibmas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *