Detikkasus.com | Bojonegoro – Jum’at 12/6/20, Sat Reskrim Kepolisian Resort (Polres) Bojonegoro Jawa Timur, mengungkap kasus persetubuhan anak di bawah umur dengan modus dijadikan model fotografer.
Disampaikan Kapolres Bojonegoro, AKBP Muchamad Budi Hendrawan, SIK, MH, saat menggelar konferensi pers di halaman Mapolres jalan MH Thamrin. Saat konferensi pers tetap menerapakan protokol kesehatan. Di mana, tidak berkerumun, cuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker.
AKBP Muchamad Budi Hendrawan, mengatakan bermula dari laporan keluarga korban foto model yang telah disetubuhi satu kali selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap pelaku MDH (36) alamat RT 09/01 Desa Bendo Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.
“Tersangka yang beprofesi sebagai fotografer dan menawarkan kepada para korban untuk dijadikan sebagai foto modelnya dengan perjanjian kontrak,” jelas Kapolres Bojonegoro.
“Iki sesi foto telanjang, nek gak gelem tak dendo 60 juta sesuai kontrak (ini sesi foto telanjang, kalau tidak mau akan saya denda 60 juta sesuai kontrak*red),” jelas Kapolres Bojonegoro menirukan ucapan tersangka.
Masih Kapolres AKBP M Budi Hendrawan menjelaskan, karena takut didenda, akhirnya korban mengikuti keinginan tersangka, dengan pose telanjang bulat dan pemotretan dilakukan di kamar hotel.
Pada saat pemotretan tersangka kembali mengacam korban dan berkata, “nek fotomu elek kowe kudu dadi pacarku, tak setubuhi, dan tak dendo 60 juta (kalau pose fotomu jelek kamu akan saya jadikan pacar, saya setubuhi dan saya denda 60 juta*red),” dijelaskan AKBP M Budi Hendrawan kepada awak media.
“Tersangka MHD (36) oknum fotografer yang juga berprofesi sebagai guru ini disangkakan Pasal 81 ayat (2), undang-undang republik indonesia 17 Tahun 2016 tentang penetapan pemerintah pengganti undang-undang nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua undang-undang RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi undang-undang. Dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara,” tutur Kapolres Bojonegoro.
Kapolres juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar waspada kepada oknum yang mengaku fotografer dengan modus kontrak dan iming-iming memberikan imbalan berupa uang.
Saat ini tersangka MHD (36) telah diamankan di sel tahanan Mapolres Bojonegoro berikut sejumlah barang bukti.
Keterangan tersangka saat konferensi pers, pemotretan telanjang pada sejumlah korban, tak hanya mengancam menyetubuhi dan meminta denda, namun tersangka juga menjual foto bugil ke beberapa alamat, dengan harga Rp. 100.000 setiap lembarnya. Korban sebanyak 25 orang dan berhasil memperdayai dan menyetubuhi sebanyak 3 orang. (IMM/*)