Detikkasus.com | Indonesia – Provinsi Jatim – Kabupaten Bojonegoro, 2019.
Federasi Olahraga Karate Do Indonesia Cabang Bojonegoro bekerjasama Dengan Dinas Pendidikan Gelar Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Cabang olahraga Karate Se Kabupaten Bojonegoro, Bertempat di Gedung Olahraga (GOR) Sekolah Menengah Terpadu (SMT) Bojonegoro, Sabtu Pukul 08:00 WIB (13/04/2019).
Olimpiade Karate yang diikuti sebanyak 45 peserta siswa/siswi SLTP dari 3 Perguruan Karate (LEMKARI, INKAI, INKANAS) yang ada di Kabupaten Bojonegoro ini memperebutkan 2 kategori cabang lomba yakni Kata dan Komite kelas -45 dan +45.
“Sebanyak 45 Peserta dari 15 Sekolah SLTP se Kabupaten Bojonegoro, “ujar Angga Pradana selaku Ketua panitia lomba.
Sementara Ketua FORKI Kabupaten Bojonegoro Kapten CPM Sariful Anam, SH. Saat diwawancarai tim Detikkasus.com menjelaskan bahwa olimpiade ini bertujuan mempersiapkan atlit-atlit untuk dikirim ke tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Olimpiade olahraga Siswa Nasional (O2SN) ini untuk persiapan dan penjaringan atlit ke tingkat Provinsi”, jelas Kapten CPM Sariful Anam.
Masih Ketua FORKI Sariful Anam menambahkan bahwa FORKI Bojonegoro menargetkan Emas dan beberapa Perak ditingkat Provinsi, jadi penjaringannya lebih diperketat seperti yang diharapkan Drs. Hanafi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro,
“Berbeda dengan Tahun-tahun sebelumnya, O2SN tahun 2019 ini lebih diperketat lagi, target kita emas dan beberapa Perak”, tandasnya.
Secara terpisah, melalui seluler Drs. Hanafi Kepala Dinas Pendidikan berpesan, “untuk para atlit, khususnya di Cabor Karate, tingkatkan profesionalitas, kualitas pertandingan, selalu menjaga diri supaya tetap fit kondisinya dan jangan lupa disamping usaha lahir yang berupa latihan juga usaha batin berdoa kepada Tuhan yang Maha Kuasa serta minta doa dan ridhonya orangtua”, paparnya.
Masih Dinas Pendidikan melalui Piping Subagio,S.Pd selaku Sekretaris MGMP Penjaskes Bojonegoro mengintruksikan bahwa di Cabang Olahraga FORKI agar lebih diperketat dalam penjaringan,
“O2SN ini dipersiapkan untuk tingkat Provinsi, jadi seleksi harus lebih diperketat”, jelas Piping.
(Mam/her)
