Detikkasus.com|JATENG
SEMARANG-Tradisi nyadran merupakan warisan budaya leluhur yang masih memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat diberbagai wilayah di Indonesia. Lebih lanjut, keyakinan yang kuat akan pentingnya tradisi nyadran tersebut bahkan membuat sebagian besar masyarakat memandang nyadran sebagai sebuah kewajiban bersama, dimana ada keyakinan bahwa bila nyadran tidak dilaksanakan maka akan muncul dampak buruk bagi warga. Berbeda dengan nyadran yang dilaksanakan di daerah – daerah lain pada umumnya, dimana nyadran biasanya dilakukan di kuburan atau masjid, tradisi nyadran di Kelurahan Bendan Duwur Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang Jawa Tengah dilaksanakan di Masjid Al’Fajar Jalan Talangsari Bendan Duwur Semarang Minggu (28/02/20121)
Dalam acara nyadran ini dihadiri sesepuh kampung di kelurahan Bendan Duwur, tokoh masyarakat Bendan Duwur dan masyarakat yg jumlah nya di batasi.
Masyarakat Bendan Duwur berkeyakinan bahwa nyadran dilakukan sebagai pembersih diri dan rasa syukur yang tidak lama lagi akan memasuki Ramadhan 1442 H.
Namun demikian , tradisi kali ini dilaksanakan secara terbatas lantaran adanya pandemi Virus Corona Covid-19 yang sedang merebak saat ini
Takmir Masjid Al’Fajar Bendan Duwur KH Djumeri menjelaskan kegiatan tradisi tersebut dilakukan oleh pihak masjid secara terbatas. “Ya kami melaksanakan nyadran tahun ini secara terbatas saja, mengingat situasi sekarang baru terjadi wabah Covid-19, Peserta juga kita batasi, termasuk kewajiban peserta wajib melaksanakan protokol kesehatan kita jalankan untuk saling menjaga.
meski sederhana dan dengan keterbatasan yang ada tradisi nyadran turun temurun ini sepertinya tetep harus diadakan,” ungkap KH.Djumeri ketika di konformasi Awak media minggu (28/02/2021) pagi
Lebih lanjut Rohidin salah satu panitia acara nyadran tersebut mengatakan saat di konfirmasi awak media “Rangkaian pelaksanaan nyadran kali ini tidak beda jauh dengan acara ditahun-tahun sebelumnya, menurut Rohidin acara dimulai pagi hari jam 09.00 wib masyarakat mengumpulkan makanan dan minuman yg di yang tempatkan dialas berupa tampah menyerupai tumpeng yg di kumpulkan di serambi masjid Al’Fajar dilanjutakan dengan membaca lantunan Surat Yasin dan ayat suci Alquran lainya, selanjutnya sesepuh yakni takmir Masjid membacakan doa bersama untuk keselamatan seluruh warga kelurahan Bendan Duwur diakhiri makan bersama nasi tumpeng yg sudah di bawa warga sebelumnya. Jelas Rohidin.
Acara berlangsung lancar dan khidmat sampai selesainya acara syadran.
(Adi-DetikKasus)