Detikkasus.com
SEMARANG- Jelang pilkada 2024 khususnya pemilihan Wali kota dan Wakil wali kota Semarang yang akan dilaksanakan pada bulan November tahun 2024 ini kian terasa persaingan dimasing-masing bakal calon yang sudah mendaftar juga mulai munculnya spanduk, MMT, bahkan penggalangan massa, juga di sosmed sudah banyak terlihat. Suasana terasa semakin hangat, ada hal menarik yang mungkin bisa menjadi alternatif baru yang banyak disuarakan masyarakat agar susana Kota Semarang bisa sejuk kembali yakni munculnya alternatif Calon Wali Kota dan Calon Wakil walikota Semarang dari Kolaborasi NU dan Muhammadiyah dalam pilkada tahun 2024 ini.
Seperti halnya pemberitaaan sebelumnya adanya masukan dari Tokoh Masyarakat yang juga sebagai Dewan Pembina Pengamat Sosial, Hukum Dan Politik Indonesia (PSHPI) Rozikin Subastian BD yang mengungkapkan harapannya untuk bisa terbangun sinergi antara NU dan Muhammadiyah, dalam rangka menciptakan iklim politik yang lebih positif.
“Saat ini, kita membutuhkan persatuan dan kesatuan dalam menghadapi Pilkada Kota Semarang 2024. Saya percaya bahwa dengan menggandeng tokoh-tokoh agama dan berbagai kalangan masyarakat, kita dapat menciptakan momentum positif untuk memajukan Kota Semarang ke arah yang lebih baik, Saya mengharap kalangan NU dan Muhammadiyah bisa menyambut baik masukan-masukan dari berbagai kalangan ini. Karena pentingnya kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat dalam mencapai tujuan bersama. Tentunya Harapan Kolaborasi ini menjadi momentu menyuarakan pentingnya persatuan antara NU dan Muhammadiyah, dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, dalam konteks politik lokal.
“NU dan Muhammadiyah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter masyarakat dan memajukan pembangunan. Saya berharap kita dapat bersatu dalam semangat kebinekaan dan kerukunan untuk mewujudkan kemajuan bersama,” ujar Rozikin
Saat di wawancarai awak media, senin (22/7/2024) Ketua NU Kota Semarang KH. Drs Anasom, M. Hum mengatakan,
” Bahwa NU tidak bisa ikut terlibat politik praktis karena NU adalah ormas bukan Partai politik, tapi NU sangat mendukung calon calon yg sudah dirancang oleh partai partai, untuk menjadi pemimpin pemimpin yang bisa
Menjadikan kota Semarang semakin hebat, sesuai selogan Semarang Semakin Hebat, terang KH. Anasom
Lanjut KH. Anasom, NU berharap para pemimpin nanti benar-benar bisa amanah dan dijauhkan dari masalah masalah.
Menanggapi masukan NU dan Muhamadiyah bisa berkolaborasi maka harus dilihat kontek kolaboradi yang seperti apa, Kolaborasi dalam konteks kemasyakatan NU dan Muhamadiyah punya harapan yg sama, ucapnya
“Selaku ormas NU ngak punya keputusan, yg punya partai , jika ada kolaborasi antara- NU dan Muhamadiyah bagus bagus saja, semua masukan dari elemen masyarakat merupakan salah satu alternatif yang baik, pungkas KH. Anansom
Sementara itu Ditempat terpisah, senin (22/7/2024) Pimpinan Daerah Muhamadiyah (PDM) KH. Drs. H. Fahrurrozi M.Ag ,saat di wawancarai awak media mengatakan,
“Muhamadiyah berharap pemilu bisa berjalan dengan damai dan adil, bakal calon bisa berkompetisi secara sehat, saling beradu program, sehingga masyarakat bisa menilai, memilih, ucap KH.Fahrurrozi
Lanjutnya , Dinamika politik kota Semarang memang terasa agak mulai menghangat, maka Muhamadiyah dan NU bisa berperan baik sendiri-sendiri atau bersama-sama,
NU dan Muhamadiyah bisa berkolaborasi meramaikan kontestasi, mungkin bisa dengan jalan memberikan masukan kepada para Calon Walikota maupun calon wakil walikota, semoga Kota semarang
dipimpin politisi yg baik
Muhamadiyah selama ini sebagai mitra kritis bukan bagian koalisi dan bukan bagian dari oposisi, intinya Muhamadiyah mendukung jika ada Kolaborasi selama semuanya untuk kebaikan, Pungkas KH. fahrurrozi.
(Red)
