NGO PMBDS Minta KPK Periksa Kadis Kominfo Sergai, Diduga Adakan Pemborosan Biaya Publikasi Senilai Rp, 450 Juta 

Detikkasus.com | Serdang Bedagai Sumatera Utara – Dengan jumlah media yang bermitra dengan pemkab sergai cukup banyak sehingga kas daerah terserap banyak. Senin (18/1)

NGO PMBDS Minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera periksa kadis Kominfo Serdang Bedagai Akmal Kito yang telah melakukan pemborosan uang APBD Sergai yang mencapai ratusan juta untuk biaya publikasi,Ujar Aswad Sirait Ketua NGO PMBDS Sergai.

Prayuka Uganda SE selaku wartawan senior di serdang bedagai berharap agar segera kadis kominfo sergai Akmal Koto segera di periksa,ujarnya saat NGO PMBDS menemui nya ditempat kediamannya senin (18/1/2021).

Baca Juga:  Diduga, Izin SIM B Belum Terbit Dan Plang Papan Nama Nilai Anggaran Proyek Pembangunan Gedung Bangunan BSI Persero BUMN Masih Berlanjut Bekerja.

Tambahnya Lagi yang terheran dengan banyak nya angka tersebut sehingga menimbulkan rasa kecurigaan nya terhadap pemkab Serdang Bedagai yang rela menghabis kan anggaran untuk dapat menjalin kerja sama dengan wartawan

di akhir pembicaraan nya yuka minta Ketua DPRD Serdang Bedagai M Riski Ramadhan Hasibuan benar benar mengawasi dalam penggunaan APBD yang ada di dinas kominfo, karena menyangkut uang rakyat serdang bedagai bukan untuk di bagi bagi,ujarnya.

Baca Juga:  Pemkab Sergai Gelar Sholat Tasbih Berjama'ah

Di ruang kerja nya Rini Rahmayani, S.kom, M.si, selaku PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) membenar kan bahwa biaya Publikasi untuk wartawan yang di bayarkan nya tahun 2020 sebanyak Rp 400 000 000,- dan media elektronik sebesar 50 juta

saat ditanya wartawan mengapa begitu besar diri nya mengaku hanya menjalan perintah, selanjut tanya saja pak kadis kominfo,kilahnya.

Baca Juga:  Dukung Program Pemerintah, Polres Jombang Gelar Vaksinasi Massal3

ditempat terpisah kadis kominfo serdang Bedagai Drs Akmal Koto Saat dikonfirmasi wartawan mengatakan mengapa itu diungkit ungkit? kan sudah berlalu dan anggaran itu sudah habis.

dan juga biaya untuk iklan tidak ada, tunggu cari duit dulu lah”. kata akmal,dengan tiba tiba merogo dompet dan mencoba memberikan duit pada wartawan agar tidak memberitakan pemborosan APBD yang dilakukan nya. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *