Detikkasus.com|Riau – Rabu (28/08/19)salah satu nelayan PALIKA yg menjadi korban tiang bubu yg berada diperairan rohil tepat nya di – pulau halang kecamatan kubu babussalam (Kuba). Kabupaten rokan hilir provinsi Riau.
Salah satu korban Ipil Warga jalan bakti atau pasar lurus, kuping korban hampir putus dihantam tiang bubu saat melaut sehingga mengeluarkan darah dari mulut, hidung bahkan tanpa henti, Sehingga korban dilarikan ke Puskesmas Palika terdekat.
Namun pihak puskesmas palika tidak Sanggub oleh keterbatasan peralatan karena luka korban cukup serius, maka pihak keluarga korban melarikan ke salah satu rumah sakit dirantau Parapat (Sumut), Disana juga tidak ada perubahan, dan inisiatip para keluarga maka dilarikan ke rumah sakit Salah satu Colombia Sumut, Dengan izin Allah Alhamdulillah sudah ada perubahan atau sudah mendingan tetapi belum bisa berbicara dan belum bisa makan sebut salah satu pemilik Akun feceebok Muni Sinar di Status pribadi nya.
Sedikit saya jelaskan, Muni meminta kepada pak Gubernur Riau yg terhormat, tiang bubu atau yang di sebut bubu tiang ditempat kami atau di perairan rohil itu adalah kayu besar yang dipancangkan dilaut hingga kedalaman 2m (dua meter) diatas permukaan laut untuk menangkap udang, ikan dan sebagainya, Kalau saya bilang tiang bubu itu adalah Nibung yg dicacak kan atau di pancangkan oleh pengusaha, yang di duga tanpa mengantongi izin, yg mana biasa nya nelayan setempat mencari nafkah, dan juga saya yakin usaha tersebut tidak memiliki izin secara resmi dari dinas terkait dan kalau pemerintah setempat memberikan izin, itu sudah keterlaluan dan tidak punya dasar karena tiang bubu tersebut banyak memakan nyawa dan tidak ada dampak positif bagi masyarakat. Penjelasan nya sampai disitu nanti saya jelaskan lagi di hari berikutnya kata muni dengan mengharapakan agar pemerintah menanggapi persoalan ini.
Muni juga menambahkan , Sedikit lagi pak gubernur, ada pun fhoto tersebut yang menjadi korban baru baru ini, itu sebagian kecil Masih bnyak korban korban lainnya bahkan satu keluarga pernah menjadi korban (jenazah yg sampai kerumahnya). Kami tidak mau ada lagi korban tiang bubu yang terulang lagi.
Apa lagi setiap hari kapal speed Boad panipahan tujuan ke bagan siapi api degan penumpangnya ratusan orang dan kapal kapal nelayan kecil nangkap ikan yg lewat disitu,dan ini bisa menjadi ancaman bagi pelaut khusus nya.(MM)