Aceh Singkil, NAD l Detikkasus.com – Rabu (09/02/2022) Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) baru kali ini dilaksanakan diwilayah tingkat kampung/desa, biasanya untuk mendapatkan berbagai bentuk usulan aspirasi masyarakat diadakan diwilayah kantor kecamatan.
Sebelum acara musrenbang berlanjut kepokok inti, sudah lebih dulu Ganda Suriadi Bancin Camat Kota Baharu. Melalui sekretaris camat (Sekcam) Mara Adam Daulay mengatakan “Kondisi musrenbang memang baru kali ini kita adakan diwilayah kampung bukan diKecamatan”.
Mungkin ada yang bertanya mengapa bisa menjadi seperti ini, sebenarnya ini adalah bagian dari bentuk kasih sayang pak camat kita bersama jajarannya, kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada dikampung mukti lincir ini.
Dan untuk kampung lainnya jangan ada yang merasa cemburu, sebab untuk musrenbang yang akan datang bisa berada dikampung bapak ibu, itupun jika memang ada yang mau menerima musrenbang diadakan, dari delapan lagi nama kampung yang ada, sekitar kecamatan kota baharu, ujar M Adam Daulay
Safitri Darma Asisten III Kabupaten Aceh Singkil mengatakan, “Sebelum saya memulai inti musrenbang pada kesempatan ini disini saya menyampaikan, kata mohon maaf yang sebesar besarnya dari pak DULMUSRID bapak bupati kita, sebab beliau ada kegiatan lain yang tidak bisa diwakilkannya”.
Sebenarnya bapak bupati kita sudah mempersiapkan penuh waktunya untuk bisa datang kemari, namun karena adanya sesuatu hal yang tak bisa diwakilkan. “Dari catatan musrembang tahunan saat ini ada sekitar 56 poin aspirasi masyarakat”.
“Yang sudah saya terima dan akan saya sampaikan kepada bupati kita”. Diakhir masa jabatan bapak bupati kiranya kita dapat melaksanakan dan harus, memperhatikan ajas manpat hingga untuk kepentingan masyarakat, isi (56) poin harus mampu mendorong kemajuan kabupaten yang kita cintai ini.
Safitri Darma Asisten III menambahkan “Kami menghimbau kepada Bappeda dan Dinas PUPR untuk memperhatikan kondisi jalan yang sama-sama sudah lalui, agar ditingkatkan kembali karena jalan inilah satu-satunya urat nadi masyarakat.
Kita sama tau masyarakat yang ada disini sangat dekat dengan pemko subulussalam, kita semua tentunya tidak ingin penghasilan masyarakat yang ada disini masuk kewilayah pemko subulussalam. Jika tetap kita biarkan tentunya akan mengurangi pendapatan daerah kita “.
Kemudian untuk Kominfo agar dapat memperhatikan keberadaan hingga keberlangsungan sityal disini, upayakan dititik manapun masyarakat berada harus dengan mudah mendapatkan sityal. Dizaman era digital saat ini, sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk mempermudah generasi bangsa mendapatkan sityal, ujar Syafitri Darma. (J. Sianipar)