Tanjab Barat l Detikkasus.com – Kegiatan tersebut, merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI terkait Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Jakarta Convention Center, 24 Mei 2022 lalu.
Acara tersebut, dihadiri langsung dan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, didampingi Menteri Perindustrian, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, serta Perwakilan Kementerian/Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD.
Panitia pelaksana, Aslog Kapolri Inspektur Jendral Polisi, Raden Prabowo Argo Yuwono S.Ik, M.Si, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempercepat realisasi belanja produk dalam negeri pada akhir tahun 2022, serta mempertemukan pelaku usaha dalam negeri, kementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN untuk persiapan program pengadaan barang dan jasa di tahun 2023 mendatang.
Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, Bussiness Matching ini merupakan forum sharing yang mempertemukan Pemerintah Daerah dengan produsen barang dalam negeri dengan maksud agar Pemerintah Daerah membelanjakan barang-barang produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan daerah.
“Kegiatan Business Matching ini tidak akan berhenti di Bali. Ini merupakan kick of komitmen, dimana seluruh Kementrian/Lembaga, BUMN dan Pemda sudah menandatangani komitmennya untuk belanja produk dalam negeri,” ujarnya.
Apresiasi disampaikan Menko Luhut kepada Polri, Gubernur, Bupati dan Walikota Khususnya Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas dimana progres berjalan sangat luar biasa. Ia juga mengatakan sangat mengapresiasi Provinsi Jambi dalam menangani inflasi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita memaparkan terobosan Kemenperin sebagai upaya dalam mempercepat, mempermudah dan memperbanyak sertifikasi TKDN, Kementerian telah melakukan beberapa hal antara lain memperbanyak Asesor dan Lembaga Verifikasi, menyederhanakan sertifikasi TKDN untuk industri kecil dan penguatan data suplai produk dalam negeri.(BEN)