Propinsi Jawa barat – Kabupaten Cirebon, detikkasus.com – Dugaan tindak penipuan dengan modus penerimaan tenaga honorer atau honda (Honor Daerah) di instansi Polisi Pamong Praja ((Pol PP) kembali terjadi. Kali ini pelaku tindak penipuan tersebut diduga kuat adalah oknum anggota Pol. PP itu sendiri yakni DS yang bertugas dikantor Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon.Menurut salah satu korban, Amli,warga Desa Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi, saat itu DS menjanjikan bisa memasukkan dirinya menjadi anggota Pol PP dengan system gaji honda sesuai UMR.DS juga menjanjikan proses turunnya SK dalam waktu yang singkat yakni 2 bulan.
Namun, kata Amli, untuk mempercepat proses keluarnya SK tersebut, DS meminta uang senilai 5 juta rupiah.”Dengan uang 5 juta itu katanya sih seragam, atribut, ST dan SK akan segera turun dalam 2 bulan.Tapi nyatanya sampai sekarang sudah berjalan 3 bulan SK nya tidak jelas kapan mau turun,”ujar Amli. Hal senada juga dikatakan korban lainnya, Bukhori, asal Desa yang sama.Menurut Bukhori, dia juga merupakan salah satu korban yang dijanjikan bisa bekerja di Pol. PP dengan membayar uang senilai 5 juta rupiah.
Hebatnya, setelah diketahui SK tidak turun dalam dua bulan, DS langsung berusaha meredam gejolak para korban dengan membuat surat pernyataan (perjanjian) diatas materai yang menyebutkan akan mengembalikan uang dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
Isi perjanjian juga menyebutkan DS siap diproses hukum jika tidak bisa mengembalikan uang tepat waktu. Sumber lain mengatakan, ternyata DS tidak bisa menepati janji seperti tertuang diatas surat bermaterai tersebut. Setelah meleset dari perjanjian, DS hanya memberi janji-janji saja dan mengulur-ulur waktu.
Informasi yang terhimpun menyebutkan, selain dua korban tersebut, ternyata oknum anggota Pol PP itu juga diduga kuat telah menipu 7 orang lainnya dengan iming-iming yang sama.
Sayang, beberapa kali awak media berusaha menemui DS dikantor Kecamatan Depok untuk konfirmasi, yang bersangkutan selalu tidak ada ditempat kerjanya. Begitupun dengan pimpinannya, Camat Depok,awak media ini selalu gagal menemuinya.Wartawan JK ini hanya bertemu dengan Kasi trantib, Hadi Jatiwaluyo pada 08/08 lalu. Namun sayang, MP Kecamatan Depok itu tidak bersedia ditulis steatmennya. “Jangan Saya karena disini masih ada pimpinan saya, nanti ngobrol saja sama pak Camat,’ (islah)