Dirilis : OLIFIA PRASETYA NINGTHIAS.
Jurusan : Manajemen, Ekonomi dan Bisnis.
Universias Muhammadiyah Malang.
Detikkasus.com | “Ikan berjalan di tengah taman, Taman luas banyak rumputnya, Agar selamat kita jalan-jalan Menyegarkan pikiran dengan tamasya”.
Mengapa saya mengambil kutipan tersebut? Karena di artikel ini mengangkat pembahasan tentang meningkatnya manajemen transportasi di indonesia. Seperti yang saya baca di berbagai berita dalam sebuah kota yang sangat majusalah satu perioritas utama adalah transportasi publik. kebutuhan transportasi selalu meningkat, tentunya hal itu dapat memacu tumbuhnya industri automotif di Indonesia. Tanpa transportasi masyarakat akan kesulitan melakukan kegiatan keseharian. Dalam menjadikan transportasi menjadi pilihan utama untuk melakukan perjalanan. Dari sisi transportasi tersebut, kita juga harus sadar bahwa saat ini peminat transportasi tersebut di Indonesia masih tergolong sangat sedikit, mungkin karena mobilitas dan rutenya kurang akomodatif.
Peranan Transportasi
Transportasi di butuhkan dalam kehidupan bermasyarakat sebagai sarana untuk saling berkunjung dan membutuhkan pertemuan
Transportasi menekan biaya dan memperbesar kuantitas keanekaragaman barang sehingga terbuka kemungkinan peningkatan perbaikan perumaha,sandang,pangan dan rekreasi, terbukanya kemungkinan keragaman dalam gaya hidup, kebiasaan, dan bahasa
Peranan kapal laut mendekatkan kontak personal antara penduduk pulau2 dan memperkecil isolasi antara satu pulau dengan pulau lainnya.
Aspek Politis dan Pertahanan
Transportasi dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan,keandalan sistem dan sarana berhubungan ikut memperkokoh stabilitas politik negara kesatuan.
Transportasi merupakan alat mobilitas unsur pertahanan dan keamanan yang harus selalu tersedia, mobilitas yang tinggi dari aparat keamanan dan masyarakat akan memberi rasa aman dan tentram serta penegakan hukum.
Aspek Ekonomi
Dalam sudut ekonomi makro pengangkutan merupakan salah satu prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.Dari sudut pandang ekonomi mikro pada sisi perusahaan angkutan angkutan merupakan usaha memproduksi jasa yang di jual kepada user (pemakai jasa) untuk mendapatkan keuntungan
Sedangkan dari sudut pihak pemakai jasa pengangkutan sebagai salah satu mata rantai pemasokan bahan baku produksi dan arus distribusi barang jadi yang di salurkan ke pasar dan kebutuhan pertukaran barang di pasar
Fungsi Transportasi
Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang pembangunan dan pemberi jasa bagi pembangunan ekonomi,untuk menunjang perkembangan ekonomi perlu di capai keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan. Jika penyediaan jasa angkutan lebih kecil dari pada permintaan maka akan terjadi kemacetan arus barang yang menimbulkan kegoncangan harga pasar.Sebaliknya jika jasa angkutan yang di tawarkan lebih besar dari permintaan maka akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan menyebabkan perusahaan angkutan merugi serta menutup usahanya. Kelanjutannya akan berdampak pada penawaran jasa yang berkurang yang menyebabkan tidak lancarnya arus barang tersebut bukan menjadi suatu alasan bagi pemerintah untuk memfokuskan pembangunan transportasi di darat saja karena wilayah Indoensia sebagian besar adalah wilayah lautan.
Berbagai kasus kecelakaan dalam berbagai moda transportasi terjadi di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan masih rendahnya tanggunh jawab, teknologi yang belum maju, dan sistem transportasi yang sangat buruk. Kasus kecelakaan transportasi publik telah menewaskan beriu-ribu orang dan mencerminkan kurang tegasnya hukum yang berlaku di Indonesia.Banyaknya kecelakaan yang terjadi di Indonesia pada dua tahun terakhir ini menunjukkan bahwa masalah transportasi adalah suatu masalah yang serius. Transportasi berhubungan erat dengan manusia dan masyarakat sebagai pengguna jasa dan konsumen. Merupakan suatu hal yang sangat ironis ketika alat transportasi yang layak telah menjadi suatu kebutuhan primer bagi penggunanya akan tetapi, pada kenyataannya alat transportasi yang layak tidak tersedia di masyarakat.
Saat ini transportasi yang layak dan efektif sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan orang untuk berpindah tempat dan memindahkan barang secara cepat dari satu lokasi ke lokasi yang lain membutuhkan alat transportasi yang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini alat transportasi yang dipakai tidak hanya dituntut untuk dapat mengantarkan orang maupun barang dengan cepat akan tetapi juga menuntut kenyamanan, keamanan dan kelayakan dari transportasi itu sendiri. Kecelakaan beruntun yang terjadi pada transportasi darat, laut maupun udara terlihat seperti tidak memberikan pilihan kepada penggunanya akan sebuah transportasi yang layak, nyaman dan aman. Indonesia sudah dipertanyakan kelayakan transportasinya oleh dunia. Bahkan terdapat sebuah larangan terbang bagi maskapai Indonesia yang dikeluarkan oleh Uni Eropa merupakan suatu pukulan berat bagi Indonesia. Tidak hanya menyatakan bahwa maskapai dan alat transportasi di Indonesia tidak layak digunakan, larangan tersebut juga secara tidak langsung merusak nama baik Indonesia sendiri.
Pergerakan yang semakin meningkat di Indonesia akibat beberapa hal yang telah dibahas sebelumnya, menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan pertumbuhan jumlah kendaraan dengan pertumbuhan prasarana jalan akibat tuntutan terhadap kebutuhan angkutan baik itu angkutan pribadi, semi pribadi, dan terutama angkutan umum jauh lebih besar daripada penyediaan prasarana jalan. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan berbagai permasalahan kota, dan kondisi ini hanya dapat diatasi dengan optimalisasi penggunaan angkutan umum. Kondisi angkutan umum di Indonesia, terutama di pada kota-kota besar di Indonesia, memiliki tingkat pelayanan yang buruk. Hal ini tercermin dari terdapatnya ketidakamanan dan ketidaknyamanan penumpang ketika menggunakan angkutan umum akibat angkutan umum yang melebihi muatan, pengemudi yang ugal-ugalan, rawannya tindakan kriminal, dan banyak lagi indikator lain mengenai keburukan pelayanan angkutan umum di Indonesia.
Selain itu, angkutan umum tidak lagi efektif dan efisien dalam penggunaannya dibandingkan angkutan pribadi seperti banyaknya jumlah perpindahan angkutan untuk mencapai tujuan, frekuensi dan waktu tunggu angkutan umum yang tidak terjadwal, serta jarak berjalan calon penumpang yang cukup besar untuk mencapai angkutan umum, terutama pada kota-kota kecil dan daerah pedesaan. Kondisi inilah yang pada akhirnya akan mendorong calon pengguna angkutan umum untuk menggunakan angkutan pribadi dalam melakukan pergerakannya, yang kemudian menimbulkan peningkatan pergerakan dengan angkutan pribadi serta menyebabkan munculnya berbagai permasalahan transportasi kota seperti penumpukan moda transportasi pada jaringan jalan kota, pencemaran suara dan udara, kecelakaan lalu lintas, dan permasalahan transportasi lainnya, sehingga konsekuensinya adalah perlu diadakannya intervensi terhadap sistem angkutan umum dan sistem transportasi kota dan apabila angkutan umum tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka maka mereka akan berusaha untuk beralih menjadi pengguna kendaraan pribadi sehingga pada akhirnya, tanpa adanya suatu sistem transportasi yang layak dan aman, perpindahan orang maupun barang akan menjadi suatu hal yang tidak mungkin dan sulit dilakukan. Sudah saatnya dilakukan perbaikan dan pengkajian ulang atas sistem transportasi yang ada di Indonesia. Kasus–kasus tersebut mampu menjadi kajian tersendiri didalam memperbaharui sistem transportasi publik di masa mendatang.