Detikkasus.com | Pasca Di balik perayaan Natal ada kisah mengharukan yang pernah dialami anggota Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU). Seorang sosok bernama Riyanto yang mungkin bisa dijuluki ‘Sang Penjaga Natal’.
Seperti dikisahkan, Inayah Wahid, putri bungsu Presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dalam akun instagramnya @nay_wahid. Tujuh tahun lalu, tepatnya pada 24 Desember 2010, Riyanto sedang menjaga Misa Natal di Gereja Ebenhaezer, Mojokerto. Saat sedang berjaga, pria berusia 25 tahun itu katanya menemukan kantong plastik hitam di bawah salah satu bangku gereja.
Karena curiga, tanpa bertanya Riyanto langsung membuka kantong plastik itu. Ternyata isinya bom. “Dipeluknya kantong tersebut dan segera lari keluar gereja, supaya bom tidak meledak di dalam gereja. Bom meledak. Tubuh Riyanto hancur,” tutur Inayah menceritakan kisah Nahas tersebut.
Inayah mengaku tidak sedang bercerita kisah dalam film. Meskipun kisah itu kemudian menjadi inspirasi untuk film ‘Tanda Tanya’ garapan Sutradara Hanung Bramantyo.
“Kisah ini nyata. Riyanto juga nyata. Senyata tindakannya untuk menjaga keamanan orang Iain yang bahkan tidak memiliki keyakinan yang sama dengannya,” tegas Inayah.
Diantara begitu banyak perdebatan dan pertikaian mempertahankan apa yang diyakini benar, yang makin lama makin menyesakkan dunia, Inayah ingin mengingat Riyanto saja. Pria muda yang tindakannya mengajarkan lebih banyak dari semua argumen-argumen selama ini.
“Dan saya berencana untuk selalu menceritakan Kisah Riyanto terus dan terus, supaya kita selalu ingat wujud kemanusiaan yang begitu nyata,” tandas Inayah.
Dia pun berharap bagi yang merayakan Natal di Indonesia, diselipkan doa untuk Riyanto. “Juga doakan supaya Indonesia selalu baik-baik saja, sehingga tidak perlu ada Iagi Riyanto-Riyanto Iainnya,” pungkas Inayah.
*(dna/JPC)*