Mengatur Keuangan Mahasiswa

Oleh : Muhammad Fiqri Haykal Ridhani
NIM : 201810160311118
Kelas : Manajemen 1C
Universitas : Universitas Muhammadiyah Malang

 

Detikkasus.com | Keuangan merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang, tetapi tidak semua orang dapat mengatur dan memanfaatkan uang dengan bijak. Sebagai seorang anak yang masih dibiayai oleh orang tua, sudah seharusnya kita menghargai jerih payah orang tua untuk mendapatkan uang agar segala kebutuhan kita dapat terpenuhi. Biasanya orang tua akan memberikan uang saku secara berkala, misalnya bulanan. Di situasi ini, kamu dituntut untuk terampil dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran. Jangan sampai terjadi defisit, padahal masih pertengahan bulan atau bahkan baru awal bulan. Tidak jarang, ketika menghadapi uang sudah tipis, kita meminjam uang dari orang lain. Akhirnya uang saku kamu habis untuk membayar utang. Sebagai mahasiswa yang sudah dewasa dan mandiri, sudah seharusnya kita lebih menghargai uang dan tidak menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting. Kita harus membiasakan diri untuk mengatur pengeluaran bulanan agar tidak bokek saat akhir bulan.

Berikut ini beberapa tips bagi kita para mahasiswa dalam mengelola keuangan :
1) Menabung
Dari kecil kita pasti sudah diajarkan untuk menabung oleh orang tua kita. Nasihat ini memang seringkali membosankan tetapi sangat berguna bagi masa depan kita. Selalu prioritaskan tabungan kita saat menerima uang, baik itu dari orang tua atau ketika sanak keluarga lain memberi uang jajan untuk kita. Tabungan yang kita prioritaskan akan sangat berguna bagi kita dikemudian hari. Tabungan yang secara disiplin dan rutin kita lakukan dapat ditujukan untuk investasi kecil-kecilan seperti deposito atau tujuan lainnya yang ingin kamu capai. Misalnya, membeli laptop atau printer yang merupakan kebutuhanmu untuk memperlancar pembuatan tugas kuliahmu. Intinya tidak ada ruginya menabung dan tidak ada alasan apapun untuk tidak menabung.

2) Tentukan Berbagai Sumber Pemasukan
Sebagai mahasiswa, biasanya orang tua ada yang masih memberikan support dari segi biaya kuliah dan jajan. Manfaatkan sumber pemasukan itu disamping kamu harus mulai belajar untuk melakukan usaha atau bekerja sampingan untuk membantu orangtua dalam pembiayaan kuliah atau sekadar menambah uang jajan sehingga orang tuamu bisa mengalokasikan dananya ke pos yang lain seperti menolong adikmu yang masih sekolah dan sebagainya. Cobalah untuk mencari pekerjaan sampingan yang tidak menyita waktu kuliah dan belajarmu. Ada banyak pekerjaan freelance dan part time yang dapat kamu cari via internet. Jika kamu mahasiswa yang cukup berprestasi, kamu bisa melamar untuk menjadi asisten dosen atau pegawai part time administrasi di kampusmu.
3) Tentukan Berbagai Jenis Pengeluaran
Setelah seluruh sumber pendapatan kita catat, sekarang kita harus mendaftarkan seluruh biaya yang harus kita keluarkan dalam sebulan. Hal-hal yang wajib sebaiknya didahulukan seperti, membayar kos, pulsa telepon, uang transportasi, uang kuliah, uang makan sehari-hari, uang pembelian buku, fotocopy dan alat tulis. Datakan hal-hal yang memang menjadi kebutuhanmu sehari-hari. Catat secara terperinci dan jangan terlewatkan.
4) Buatlah Rencana Anggaran Keuangan
Berdasarkan poin 2 dan poin 3, yaitu mencatat secara terperinci seluruh sumber pemasukan dan jenis-jenis pengeluaran rutin bulanan, selanjutnya yang harus kita lakukan adalah membuat rencana anggaran keuangan. Atur dengan baik agar tidak “besar pasak daripada tiang” alias terlalu besar di pengeluaran. Apabila pengeluaranmu lebih besar, lihat apakah ada yang bisa kamu pangkas atau ada pengeluaran yang sebenarnya bukan kebutuhan tetapi keinginan. Apabila masih belum cukup, tentu saja kita harus menambah sumber pendapatan. Jika rencana anggaran keuangan sudah dirancang dengan baik, patuhilah anggaran tersebut sedemikian rupa karena apabila tidak, anggaran keuangan itu hanya sekadar rencana dan tidak terealisasi. Jadikan rencana anggaran keuangan ini sebagai pedoman dalam pelaksanaan penggunaan uang sehari-hari. Laksanakan anggaran keuangan yang telah disusun dengan konsekuen dan disiplin.
5) Buatlah Pos Dana Cadangan
Apa perbedaan tabungan dengan pos dana cadangan? Perbedaannya terletak pada fungsi dan tujuannya. Tabungan diperuntukkan untuk beberapa keperluan yang sudah ditetapkan sebelumnya seperti contoh di poin 1, kita ingin membeli laptop atau printer dari uang tabungan tersebut. Dana cadangan hanya untuk memenuhi, menutup atau meng-cover segala macam kebutuhan yang mendesak dan ternyata anggaran pengeluaran tidak mencukupinya. Misalnya ketika motormu rusak dan harus dibawa ke bengkel untuk diperbaiki. Tentu kerusakan motor tidak selalu tidak bulan terjadi dan tidak tentu besar biaya yang harus dikeluarkan bukan? Inilah pentingnya dana cadangan supaya tidak mengganggu pos anggaran pengeluaran yang lainnya. Bagi kita yang nanti berencana akan berkeluarga, dana cadangan ini biasanya akan disebut sebagai dana darurat dan ketika kita sudah berkeluarga, besaran dana cadangan akan bertambah seiring bertambahnya jumlah anggota keluargamu. Mulailah atur pengelolaan keuanganmu dari sekarang dan selalu ingat untuk menyimpan dana cadangan di tempat yang aman seperti bank dan dapat ditarik dengan mudah sewaktu-waktu.
6) Mengatur Keinginan (Pengendalian Diri)
Ini memang hal yang cukup sulit karena musuh terbesar adalah diri kita sendiri. Ketika anggaran belanja sudah ditetapkan dan berkomitmen untuk konsekuen dengan anggaran, terkadang banyak godaan yang menghampiri seperti diajak teman ke café dan jajan hampir setiap hari yang bisa membuat anggaran pengeluaran bisa membengkak. Atau ketika berjalan-jalan di mall, kita tergoda untuk belanja barang-barang yang sebetulnya hanya keinginan belaka. Kendalikan pikiran kita dengan fokus pada tujuan tabungan kita dan juga tujuan investasi yang akan kita lakukan. Patuhi secara disiplin anggaran belanja agar kita tidak mengikuti nafsu untuk membelanjakan uang kita tanpa memperhatikan anggaran yang sudah dibuat.

Selain menabung, alangkah baiknya jika kamu mulai belajar berinvestasi. Jenis investasi yang berada di Indonesia sangat beragam. Kamu dapat memulai dari yang paling sederhana seperti menabung dan membeli logam mulia, sampai dengan yang rumit yaitu derivatif. Modal untuk mulai berinvestasi juga bermacam-macam, mulai dari ratusan ribu rupiah sampai dengan jutaan bahkan miliaran. Berikut jenis investasi yang paling cocok untuk keuangan mahasiswa di antaranya adalah:
1 ) Tabungan
merupakan investasi yang paling umum dan paling mudah untuk dilakukan. Kita bisa menyisihkan sebagian uang untuk ditabung baik dilakukan sendiri atau diserahkan ke pihak bank. Namun, lebih baik diserahkan ke pihak bank untuk risiko yang lebih kecil. Hasil tabungan kita tersebut, dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan ketika kita lulus kuliah nanti.

2) Logam Mulia
Mungkin secara harga, logam mulia khususnya emas tergolong mahal dan membutuhkan modal yang besar. Tetapi, saat ini membeli emas sudah dapat dicicil dan sudah banyak pegadaian ataupun bank yang menyediakan fasilitas tersebut. Investasi emas merupakan investasi yang aman dan menguntungkan, karena tidak terpengaruh akan pergerakan inflasi. Tetapi, kita baru dapat merasakan manfaat dari investasi emas saat 10 hingga 30 tahun mendatang.
3) Saham
Sebenarnya saham adalah penyetaraan modal yang kita miliki dengan suatu perusahaan, atau dengan kata lain kita ikut memiliki perusahaan tersebut dengan persentase berdasarkan besarnya saham yang kita beli. Harga pada saham juga beragam, dari ribuan sampai jutaan per lembarnya. Untuk investasi saham, kita harus kuatkan mental dan pelajari secara mendalam ilmu saham, karena investasi ini memiliki risiko yang cukup tinggi.
4) Investasi Ilmu
Mungkin hal ini terdengar asing dan terlihat hanya sekedar makna simbolis. Tetapi, dengan melanjutkan kuliah atau mengambil kursus, ilmu yang kita dapatkan tersebut dapat menghasilkan uang yang lebih banyak. Pasalnya, dengan berinvestasi ilmu, kita meningkatkan kualitas dan nilai diri menjadi seseorang yang lebih terspesialisasi dalam suatu bidang keahlian.

Mulailah sejak dini mengelola keuangan dengan teratur dan patuhi anggaran belanja yang telah kamu atur. Kalau tidak dari sekarang, kapan lagi? Jadikan pengelolaan keuangan ini menjadi kebiasaan dalam hidupmu agar menjadi pribadi yang lebih teratur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *