Provinsi Jawa Timur – Kabupaten Lamongan, detikkasus.com – Pemuda berbakat dan lihai bermain musik, ternyata ada di Kabupaten Lamongan. Hata Arysatya (29), pria kelahiran Lamongan pada 21 Januari 1988 ini, ternyata memiliki segudang prestasi dari bakatnya menjadi seorang penabuh drum (drummer) dan music direktor. Hal itu dibuktikan dengan tersusunnya rapi piala-piala penghargaan, yang ia simpan di almari kaca rumahnya yang ia raih dari sejumlah kompetisi berbakat di tingkat daerah maupun Nasional.
“Saya mengenal alat musik khususnya drum, sejak masih SD. Setelah masuk SMP saya mulai gabung dengan group band sekolah,” katanya saat ditemui di kediamannya, Selasa (19/09).
“Itu beberapa piala dan penghargaan dari sejumlah kompetisi dan ajang pencarian bakat yang saya ikuti, baik di tingkat daerah maupun Nasional,” lanjutnya sembari menunjukkan piala- piala miliknya.
Selain itu juga terlihat beberapa fotonya bersama sejumlah musisi papan atas Indonesia yang terpajang di dinding rumahnya, seperti Ahmad Dhani, Pyu dan musisi lainnya.
Dari awal perjalanannya di dunia musik. Hata memulai dengan bergabung dalam group band sekolah yakni Snesa Big Band pada tahun 2001 saat dia masih SMP. Selanjutnya tergabung dalam group Cyclops band, salah satu band indie Lamongan, saat dia SMA.
Ingin terus kembangkan bakat, pada tahun 2005, Hata memilih tinggalkan bandnya dan mengikuti ajang pencarian bakat sebagai drummer di ajang Dream band pada tahun 2005 yang di ikuti oleh jutaan peserta dari sejumlah daerah di Indonesia yang menjadi pesaingnya saat itu.
Hal itupun tak ia sia-siakan, dia pun berhasil lolos mengalahkan jutaan peserta drummer, sehingga membawanya tergabung dalam group Lensa Band. Namun sayanknya, group band tersebut tidak bertahan lama sehingga dirinya memilih untuk ber solo karier.
Selain itu, pengahargaan lain yang ia raih yakni 53 kali meraih best drummer band festival,
12 trophy solo (drum competition)
additional drummer for orchestra, recording, gigs, juara boomerang drum school drum competition, juara drum idol “Ahmad Dhani rock school, juara burgerkill only the strong youtube drum contest, uzone Indonesia talent final di RCM dan terakhir pada tahun 2016 lalu, dalam audisi drummer pengganti burgerkill dirinya di posisi 5 best metal drummer indonesia.
Ditanya soal pengalaman menarik, ia menerangkan, “Pernah sekali ikut festival. Saya iseng iseng jadi vokalis dalam groub band milik adek saya. Dan saat itu juga saya gak nyangka, kalau terpilih jadi the best vokal,” jelasnya sambil tertawa
Pemuda berbakat seperti Hata, selayaknya mendapat perhatian lebih dari pemkab atau pihak-pihak terkait. Karena tidak menutup kemungkinan, bibit bibit musisi seperti dia, masih ada di Lamongan.
“Ya, selama ini belum ada sekolah khusus musik di Lamongan. Padahal kalau saya lihat, bibit bibit musisi di Lamongan sangat banyak. Sangat di sayankkan kalau hal ini di biarkan mati,” tandasnya. (Arf/Team).