Membentuk Karakter Bangsa Perlu Pengetahuan Sejarah.

 

Indonesia, detikkasus.com – Mencintai Bangsa ini tidak harus berkata saya Indonesia, saya Pancasila. Bung Karno asli Indonesia tak pernah berkata seperti itu. Akan tetapi sebagai putra bangsa kita harus berbuat untuk keutuhan bangsa, dan memahami sejarah berdirinya bangsa ini, sehingga karakter bangsa itu akan terbentuk.

Di era globalisasi saat ini orang-orang bahkan sehari saja dapat melupakan sejarah. Sehingga nilai-nilai yang terkandung di dalam sejarah akan sirna bahkan hilang begitu saja. Jadi ini perlu kita pupuk, sehingga generasi penerus kita akan lebih cinta bangsa ini dengan lebih memahami sejarah dan siapa pendiri-pendiri bangsa itu sendiri.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPR RI Dr. Fadli Zon saat meresmikan patung Founding Fathers, Selasa (15/08) di Rumah Budaya Fadli Zon Aia Angek Cottage Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar.

Patung “The Founding Fathers” (Pendiri Republik Indonesia) yang terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Syahrir dan Tan Malaka ini merupakan tokoh yang menjadi representasi dari pola dan bentuk perjuangan kemerdekaan di Indonesia. Tiga dari keempat tokoh tersebut adalah putra Minang, kita semua tentu patut berbangga, karena tanah minang telah melahirkan tokoh-tokoh yang punya andil sangat besar bagi kelahiran dan perjalanan bangsa Indonesia, ucap Fazli Zon.

Baca Juga:  Tiga pilar di kecamatan Sekar laksanakan bantuan sosial air bersih di Desa Bareng dukuh sumbergalih

Fadli Zon sebutkan istilah Pendiri Bangsa memiliki pengertian yang lebih luas dari itu. Sebab kelahiran sebuah negara dibidani oleh para pejuang yang boleh jadi tidak terlibat dalam urusan-urusan teknis tersebut. Namun dalam kesempatan ini kita hanya membuat empat patung dari sekian banyak yang bisa disebut sebagai The Founding Fathers.

Di Indonesia pun istilah Pendiri Bangsa lebih sering merujuk pada nama-nama yang terlibat dalam penyusunan struktur negara RI menjelang hari kemerdekaan itu proklamirkan. Mereka adalah BPUPKI yang kemudian dibubarkan dan diganti dengan PPKI ditambah tokoh yang hadir merumuskan naskah Proklamasi di rumah Laksamana Maeda, 16 Agustus 1945 silam, jelasnya.

Fadli Zon menambahkan Bung Karno yang mendedikasikan hidupnya bagi kemerdekaan Indonesia dan nama besarnya tidak terlepas dari nama Bung Hatta dalam sejarah besar Bangsa Indonesia. Bersama tiga tokoh Nasional lainnya, Bung Hatta memimpin Poetera dan kemudian menjadi BPUPKI dan wakil ketua PPKI yang dibentuk Jepang untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. Puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 saat bersama Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI di Pegangsaan Timur, waktu itu, jelasnya.

Baca Juga:  Anggota Polsek Banjar Melaksanakan Jumat Bersaih

Tokoh lain yaitu Syahrir, Pemuda Indonesia yang mempelopori terselenggaranya Kongres Pemuda Indonesia, yang monumental dan mencetus Sumpah Pemuda pada tahun 1928.

Tan Malaka Pahlawan Nasional putra terbaik Pandan Gadang Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota yang memiliki jasa besar bagi kemerdekaan dan terbentuknya Republik ini. Sayangnya catatan-catatan sejarah Indonesia kerap tak jujur dan menghilangkan nama Tan Malaka dari ingar bingar perjuangan kemerdekaan. Seakan Tan Malaka ini tak pernah ada.

Pada hal Presiden RI Soekarno melalui keputusan No. 53 pada tanggal 28 Maret 1963 telah menandatangani yang menyatakan Tan Malaka adalah seorang Pahlawan Nasional. Ia memang pernah dilupakan sejarah, namun gelar kepahlawanannya masih utuh hingga saat ini, tutur Fadli Zon.

Namun hari ini, kita disini bersama ingin mengabadikan sosok Tan Malaka sebagai “The Founding Fathers” bersama Soekarno, Hatta dan Syahrir yang duduk satu kursi. Dan paling tidak ini merupakan bagian upaya mengingat sejarah pahlawan nasional kita. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah dan jasa-jasa para pahlawannya.

Ini jelas pejuang bangsa dan pendiri negara ini. Kita abadikan dalam bentuk patung sehingga generasi penerus paham akan sejarah perjuangan dan tahu pahlawannya. Bukan patung yang tidak jelas dan tidak pula kita kenal bahkan tidak punya sejarah di negeri ini, sambung Fadli.

Baca Juga:  Cabuli Anak Gadis Dibawah Umur, Karyawan PT. Padasa ini Diamankan Polisi

Sementara itu Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi yang turut menyaksikan pembukaan selubung patung tersebut, ditempat terpisah sampaikan apreseasi pada Wakil Ketua DPRRI itu yang telah berupaya mengingat sejarah pahlawan melalui media patung, dan semoga ini bermanfaat bagi pelajar, generasi muda dan siapa saja yang ingin belajar sejarah, ucapnya.

Dan patung yang amat bersejarah ini, dibangun juga di lokasi rumah budaya Fadli Zon Aia Angek Cottage. Sehingga tidak sulit bagi para pelajar di Wilayah Sumatera Barat untuk belajar sejarah maupun puisi disini, terang Irdinansyah.

Momen peresmian yang bertepatan dengan HUT RI ke-72 tahun ini, kita jadikan sebagai mementum pengingat sejarah, dan meningkatkan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara serta para pahlawan walau ada yang masih belum dalam bentuk patung namun tetap dalam ingatan kita sebagai warga negara yang cinta NKRI, harapnya.

Turut hadir pada peresmian patung tersebut, Pejabat Daerah Padang Panjang dan Bukittinggi, Tokoh Ulama Mas’oed Abidin, Budayawan, Seniman, Camat X Koto dan tamu undangan lainnya. (Irfan F).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *