Detikkasus.com| KOLTIM – Melalui
Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Universitas Halu Oleo (UHO) melalui Dosen Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Abdillah Munawir SP MSi, serta Dosen Pertanian Andi Awaludin SP MP dan Febry Dian Handayani, SP MP bersama warga Kecamatan Poli-polia telah melakukan peningkatan produksi Kakao dengan menggunakan teknologi secara alami.
Diketahui kegiatan tersebut dimulai sejak tanggal 29 April sampai dengan tanggal 2 September 2019 dan diketahui pula bahwa PKM ini telah bekerja sama dengan kelompok Tani Kakao yang berada didesa Poli-polia, diantaranya adalah Kelompok Tani Mandiri yang diketuai, Dullah (55) warga desa Poli-Polia, Koltim. Dengan tim pengabdian Abdillah Munawir, Febry Dian Handayani, dan Andi Awaludin melalui program pengabdian masyarakat yang di danai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM)
Kemenristek Dikti Tahun 2019 dan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(LPPM) UHO
Hasil panen biji Kakao kelompok tani pembudidaya tanaman kakao mengalami permasalahan dalam budidaya dan peningkatan produksi yang diakibatkan penanganan kebun Kakao yang kurang tepat, berakibat pada makin menurunnya produksi.
Alih-alih ingin meningkatkan produksi, tetapi karena tindakan yang salah, tanaman kakao malah semakin rusak bahkan banyak petani yang semakin frustasi sehingga mengganti tanaman kakao nya dengan tanaman komoditas lainnya seperti di Sultra khususnya Koltim kecamatan Poli-Polia sebagian besar tanaman kakao telah berumur diatas 20 tahun.
Hal ini mengakibatkan produktivitas tanaman mulai menurun, disamping itu kondisi ini juga diperparah oleh tingginya tingkat serangan hama penyakit yang juga meningkat serta penanganannya yang kurang tepat, utamanya dalam pengendalian hama dan penyakit serta praktek perkebunan yang kurang baik.
“Untuk itu melalui PKM ini bertujuan dalam jangka panjang memberi solusi dari permasalahan yang di alami mitra kelompok tani tanaman kakao dengan melaksanakan pelatihan dan teknik budidaya yang baik dalam perawatan kebun tanaman kakao, utamanya sambung pucuk/samping dengan memilih entres kualitas terbaik seperti Varietas MCC 02 dan S2 selain itu juga pentingnya pengendalian hama penyakit dengan penggunaan pestisida nabati serta pengendalian hama dengan menggunakan teknologi alami,” beber Abdilah Munawir kepada Detikkasus.com Rabu, (11/9)
Lanjut Abdilah mengatakan bahwa pada tanaman Kakao juga harus diperhatikan dan diterapkan suatu teknologi alami seperti pembuatan pupuk organik dan penerapan teknik sambung pucuk guna mendukung hasil dan produktifitas buah tanaman kakao sehingga dapat mengurangi tingginya pengaruh hama dan penyakit pada kebun tanaman Kakao untuk mendukung produktifitas tanaman Kakao. Kami bersama tim PKM mengucapkan terima kasih banyak pada Rektor Universitas Halu Oleo dan Ketua LPPM, Dr La Aba S.Si., MSi beserta Sekertaris LPPM bidang pengabdian pada masyarakat, Dr Nanik Hindartyaningsih, SE., M.Si atas motifasi dan kerjasama serta dukungan penuh dalam menyelesaikan PKM bersama kelompok tani kakao di Koltim
Adapun metode pendekatan yang telah dilaksanakan berdasarkan kesepakatan dengan mitra adalah:
1. Pelatihan budidaya dalam peningkatan jumlah produksi biji buah Kakao,
2. Pelatihan pembuatan pupuk kompos organik,
3. Pelatihan peningkatan produktivitas kakao dengan metode sambung pucuk
4. Pelatihan penanganan hama penyakit tanaman Kakao.
Ditempat yang sama ketua kelompok Tani Mandiri, Dullah mengatakan sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas bentuk pengabdiannya kemasyarakat.
“Dosen beserta Mahasiswa UHO telah berupaya memberikan pelatihan teknik budidaya tanaman Kakao, pelatihan pembuatan pupuk kompos organik dari bahan alami, pelatihan sambung pucuk, serta bagaimana cara mengatasi masalah utama petani dari tingginya serangan hama penyakit kepada kami yang membuat petani Kakao mengalami kerugian besar serta membuat petani menjerit dengan berkurangnya hasil produksi tanaman Kakao sehingga kami sudah banyak telah mengetahui dan cara mengatasinya atas pemahaman dari kehadiran PKM ini,” ungkap Dulah
Selain diberikan pelatihan para dosen serta mahasiswa pengabdian UHO juga memberikan bahan kebutuhan pelatihan berupa gunting sambung samping/pucuk, wadah es plastik, pisau cutter, terpal 4 x 15, bibit tanaman kakao, entres kualitas varietas MCC 02 dan varietas S2 yang sangat membantu kelompok tani dalam melakukan pelatihan pada kelompok tani kami di Koltim.
“Besar harapan kami bentuk pengabdian seperti ini akan selalu dilaksanakan oleh dosen serta mahasiswa UHO karena sangat membantu kami sebagai petani Kakao bukan hanya di Koltim akan tetapi seluruh petani kakao di Sultra,” tutup Ketua Kelompok Tani Mandiri. (Edi Fiat)