Indonesia – Provinsi Jawa arat – Kabupaten Cirebon, detikkasus.com – Seorang napi warga Desa Suranenggala Lor Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon, S alias Ganyong ditemukan tak bernyawa diruang tahanan Polsek Gunung Jati, Cirebon (08/09).
Pria yang belum lama meringkuk diruang tahanan Polsek tersebut diketahui tewas dalam kondisi tergantung.
Menurut pihak kepolisian setempat, korban diduga nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gandir (gantung diri).
Untuk sementara, pihak kepolisian belum bisa mengetahui motif pria tersebut melakukan gandir.
Diketahui, beberapa hari sebelum di ciduk Polisi, S alias Ganyong diduga telah melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan (Curat ).
Namun, belum lama meringkuk di hotel Prodeo, peristiwa tragis itu terjadi, hal itu membuat semua pihak merasa kaget, termasuk pihak keluarganya.
Meski demikian, Sukana (73), orang tua korban, mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anaknya dan menyerahkan semuanya kepada pihak berwajib.”Sudah saja pak, Kami sudah mengikhlaskan peristiwa ini, pihak kepolisian juga sudah memberi santunan dan ini musibah, “Ujar Sukana.
Sementara, hasil penelusuran JK, salah satu teman korban yang tidak mau disebutkan namanya, merasa tidak yakin dengan jalan pintas yang diambil rekannya itu.
Bahkan dirinya menduga kematian S diduga akibat adanya penganiayaan oleh oknum petugas Polsek.
Pasalnya, menurut teman itu, pribadi korban dinilai cukup punya mental yang kuat, Dirinya bersama teman lainnya berharap kasus gandir di ruang tahanan Polsek tersebut bisa di usut tuntas.
“Secara pribadi sebagai rekan almarhum Saya tidak percaya kalau dia melakukan aksi gantung diri, mudah-mudahan kásus ini dapat di ungkap dengan tuntas, “ujarnya kepada JK di sebuah warung kopi Desa setempat.
Salah seorang praktisi hukum, Yanto Irianto, SH, berharap kasus gandir ini bisa diselesaikan secara tuntas agar tidak menjadi preseden buruk, khususnya bagi institusi kepolisian yang tengah membangun kepercayaan masyarakat.
“Kasus gantung diri di tahanan ini harus di tuntaskan dengan baik, angan ada yang di tutup-tutupi, buka saja biar tidak ada persepektif yang salah dan berkembang di masyarakat.
Saya mewakili masyarakat mempertanyakan SOP yang ada di Kepolisian, kenapa bisa kecolongan?, “tutur Yanto penuh tanya. (hafid).