Masyarakat Tg Beringin Menjerit, Akibat Gas LPG 3Kg Semakin Terjepit

 

Detikkasus.com | Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Serdang Bedagai Tanjung Beringin.

Hingga saat ini Kelangkaan Gas LPG 3Kg di Sergai nampaknya semakin terjepit, sehingga masyarakat setiap hari menjerit,  yang diduga akibat pangkalan mulai  membelit .

Namun yang sangat lebih memprihatinkan di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai
( Sergai) diduga beberapa  pengusaha  pangkalan gas LPG itu melakukan kecurangan pembagian secara alternatif

Diduga akibat  dijual pada Along along Ajaib.dengan harga yang sangat relatif.

Baca Juga:  Anggota Polsek Tejakula Laksanakan Pembersihan di Seputaran Mako Polsek Agar Terlihat Bersih dan Rapi

Namun hingga kini nampaknya belum ada tanda tanda dari Pemerintah dan  instansi terkait,
untuk melakukan pantuan dan memberi ketegasan terhadap  pangkalan yang tidak solit.
Kelangkaan itu menjadi fenomena bagi warga yang saat prekonomian yang sangat terhimpit. Karena harga gas semakin menjungkit.
Informasi yang di himpun dari salah seorang warga Kecamatan Tanjung Beringin “Ucok Sirait ,Sabtu 6/10/18 mengatakan untuk mendapatkan gas LPG 3Kg itu semakin hari semakin  sulit, bahkan ada yang tidak mendapatkan sama sekali meski berdesakan dan mengantri hingga ada yang jatuh keparit. Sementara warga yang membeli gas tersebut terlihat itu itu saja orangnya tapi kenapa bisa langka dan sulit.
Aneh nya gas LPG 3 kg tersebut bisa dijual pada. Waktu magrib.pada warga yang berduit .dan Along along ajaib.

Baca Juga:  WARGA DESA SELAT BETING APRESIASI MUKTAR DALIMUTHE

anehnya Gas tersebut ada terlihat  di gudang yang diduga sengaja di himpit pada tempat yang sempit, namun pihak pangkalan mengatakan gas tersebut telah habis dengan suara yang agak menjerit, Ungkap Sirait.
Warga  berharap pada pemerintah,dan instansi terkait, agar dapat mengadakan evaluasi, tentang langkanya Gas LPG Kg yang kini semakin sulit.(@$)

Baca Juga:  Mengingat Situasi Laut Semakin Exstrem,  Bhabinkamtibmas Kubutambahan Melaksanakan Tatap Muka dengan Warga Nelayan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *