detikkasus.com | Pelalawan, Kondisi bangunan SD Negeri Kelas Jauh, Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau, lumayan memprihatinkan. Siswa dan tokoh masyarakat meminta bangun gedung baru.
Sejumlah orang tua siswa SD Negeri kelas jauh yang terletak di KM 60, Bukit Kesuma itu keluhkan pembangunan gedung sekolah itu. Pasalnya ruang belajar yang tersedia hanya empat lokal. Sementara jumlah siswa sebanyak 112 orang. Sehingga untuk mengantisipasi itu, masyarakat meminjam pakaikan gedung balai pertemuan yang terletak dekat sekolah itu, sebut Anton Nainggolan.
Muhammad Ridwan salah seorang siswa kelas IV yang belajar di gedung balai pertemuan desa itu, saat ditemui media ini diruangan belajarnya Rabu (24/01/18) mengaku, terpaksa belajar digedung itu. Karena didalam gedung itu ada WC. Sehingga tidak jarang mencium aroma tidak sedap disaat aktifitas belajar, keluhnya.
Senada juga diucapkan oleh teman kelas lainnya berna Maulus Hutapea. “Kami yang belajar diruang ini berjamlah 38 orang. Gedung ini dipakai untuk belajar karena tidak ada lagi tempat,” cetusnya.
Tokoh masyarakat Bukit Kesuma Maman S. kepada media ini juga mengungkapkan, persoalan sekolah ini disebabkan lambatnya keluar surat hibah tanah seluas 3 hektar ini dari Ninik Mamak. Tapi beberapa hari terakhir, surat hibah tersebut telah selesai dan sudah diserahkan terhadap Pemerintah Kabupaten Pelalawan, tinggal menunggu prosesnya, jelasnya.
Lanjut Maman, dengan telah keluarnya surat keterangan hibah itu, diharapkan pemerintah segera mebangun sarana prasarananya, terutama pembangunan gedung ruang belajar dan ruang-ruang pustaka serta kantornya. Juga agar tenaga guru di sekolah itu ditambah, juga supaya para guru honor tersebut diangkat jadi PNS, harapnya.
Diceritakannya, gedung sekolah ini dibangun sejak tahun 2008 silam dari swadaya masyarakat setempat dibuat dari kayu. Setelah dibangun, setiap tahun jumlah siswa terus bertambah. Akhirnya karena kekurangan gedung, orang tua siswa rapat bersama pihak sekolah untuk meminjam pakai gedung balai pertemuan desa yang kondisinya tidak layak pakai itu. Maka itu pemerintah diminta segera membangun sekolah ini, pintanya.
Salah seorang guru honor selaku tenaga pengajar di sekolah itu Erliani Sibuea ST, menyampaikan bahwa jumlah siswa di SD Negeri 023 kelas jauh itu sebanyak 112 orang. Dengan jumlah sebanyak itu, sistim belajar dibuat pagi dan sore bagi kelas 1, 2 dan 3, karena ruang belajar tidak cukup.
Dijelaskannya, ruang belajar yang tersedia hanya 4 lokal, ditambah 1 ruangan balai pertemuan desa. Satu ruang belajar dimuat sebanyak 38-40 orang siswa. Jumlah tiap ruangan seperti itu para siswa duduk sempit-sempitan hingga satu bangku belajar itu untuk tempat duduk 3 orang.
Kepala sekolah SD Negeri 023 Bukit Kesuma Otman S.Pd yang langsung dijumpai di kantornya saat itu juga mengaku sudah bosan mengajukan pembangunan sekolah itu kepada pemerintah daerah Kabupaten Pelalawan. Semenjak dia telah menjabat selaku kepala SD Negeri 023 itu, sudah tidak terhitung lagi berapa kali dia telah mengajukan proposal baik untuk pembangunan gedung, juga supaya SD Negeri 023 kelas jauh itu dimandirikan sendiri, ucapnya. (Sona)