Detikkasus.com | Propinsi Jawa Timur – Kabupaten Ponorogo – Ustad Dr. KH. Luthfi Hadi Aminnudin, M.Ag dari IAIN Ponorogo memberi Tausiyah agar manusia sabar dan ikhlas. “Dadi wong ojo gampang moring-moring, jangan menyelesaikan masalah dengan marah,” ujar Dr. KH. Luthfi Hadi Aminnudin, M.Ag.
Hal itu disampaikan Ustadz Luthfi saat memberi tausiyah dalam acara Halal Bihalal dan pengajian umum Pemdes dan masyarakat Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Kamis (12/7/2018) malam di Lapangan Olahraga Perseba Bancar.
Acara juga dihadiri oleh Bupati Ponorogo, H. Ipong Muchlissoni, Camat Bungkal, Jemain bersama Kades Bancar, Pamuji serta perangkat dan ratusan masyarakat Desa Bancar.
Menurutnya, tradisi Halal Bihalal hanya ada di Indonesia karena ini pandainya wali songo dan ulama dalam mengembangkan agama Islam di Nusantara.
Dia juga berpesan agara manusia menghormati orang tuanya. “Wong tuo kui malati , jangan durhaka, isteri wajib berbakti kepada suami, tapi suami harus di motivasi memberi hormat kepada orang tua. Kisah pada zaman Nabi Muhammad SAW bahwa ada seorang bernama Al Qomah ketika hidup durhaka, walaupun hidup suka beribadah, berbagi, suka memberi tapi Durhaka kepada orang tua akhirnya ibunya ‘memberi maaf’ dan akhirnya Al Qomah bisa menirukan kalimah Tauhid dan Innalilahi Wa Innalilahi Rojiun, berpulang setelah ada maaf dari Ibunya,” terangnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan tugas orang laki-laki adalah menjadi Imam dalam segala hal, utamanya memimpin istrinya ke jalan yang benar. “Neraka banyak dihuni kaum perempuan, karena kebanyakan perempuan tidak mau bersyukur atas pemberian suami alias Ngomeli suaminya,” jelasnya.
Selain itu kita harus saling memaafkan. “Jangan sampai ada dendam , hilangkan kata ‘ora sudi’, kalau kita dirasani harus Alhamdulilah jangan cincing-cincing karena yang menyakiti kita biasanya malah celaka. Teladan Nabi Muhammad SAW malah menjenguk dan mendoakan kebaikan kepada orang yang suka mencelakai (ngantem klethong) kepada Nabi Muhammad SAW. Jangan membalas orang yang menyakiti kita,” pesannya. (MUH NURCHOLIS)