Detikkasus.com | Tanah Datat – Ribuan masyarakat hadiri palewaan hasil muzakarah Sumpah Satie Bukik Marapalam yang merupakan rangkaian terakhir dari begitu banyak rangkaian acara Pengukuhan Kembali Sumpah Satie Bukik Marapalam, di Istano Basa Pagaruyung, Batusangkar, Minggu (16/12).
Rangkaian acara dimulai 15-16 Desember 2018 tersebut terdiri dari Muzakarah diHotel Emersia, Pengukuhan Sumpah Satie Marapalam diPuncak Pato, Malam Resepsi Milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat di Gedung Indo Jolito dan Subuh Berjamaah di Masjid Nurul Huda Simpuruik.
Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya, bahwa pengukuhan kembali Sumpah Satie Bukik Marapalam bertujuan untuk menguatkan kembali falsalafah adat Minangkabau yaitu Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adaik Mamakai (ABS SBK SM AM).
Bupati Tanah Datar diwakili Sekda Hardiman mengucapkan selamat datang kepada jamaah yang hadir dari seluruh pelosok daerah Sumatera Barat, “Apa yang dilakukan pada hari ini tentu didasari dari niat yang ihklas, mudah-mudahan kegiatan kita hari ini dinilai ibadah oleh Allah Swt,” ujarnya.
Dikesempatan itu juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat Buya Gusrizal Gazahar menghimbau seluruh komponen Masyarakat kembali menyemarakan ABS SBK warisan nenek moyang Minangkabau yang terlebih dahulu diterapkan dan dikuatkan kembali pada saat ini.
“Ini langkah awal untuk menginplementasikan ABS SBK di bumi Minangkabau secara utuh. Intinya, umat harus disadarkan dengan apa yang dapat merusak tatanan tersebut. Untuk selanjutnya, MUI akan terus berkoordinasi dengan Alim Ulama, Niniak Mamak, Cadiak Pandai dan Bundo Kanduang bagaimana ini bisa terus digalakan. Jelas, MUI tidak akan berpangku tangan,” ujarnya.
Ia menambahkan kesatuan umat pun terlihat jelas dari acara berlangsung selama dua hari ini, “Insya allah, ribuan masyarakat bersatu dalam acara ini, dari itu kita dapat simpulkan bahwa langkah ini disambut baik oleh seluruh komponen Masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Badan Koordinasi Kerapatan Adat Nagari Sumatera Barat Basrizal Dt. Panghulu Basa mengapresiasi pengukuhan kembali sumpah satie bukik marapalam yang dianggapnya penting bagi masayarakat Minangkabau untuk meneruskannya ke generasi selanjutnya.
“Sebagai masayarakat Minangkabau tidak ada pilihan lain bagi kita, bukan sekedar menyusun adat syarak, karena adat syarak telah tersusun dengan sempurna, tugas kita bersama melanjutkan sejarah masa depan Minangkabau dengan menerapkan ajaran yang telah ditinggalkan orang tua kita terdahulu. Insya Allah, bumi sanang, padi majadi dengan adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah, sayarak mangato, adaik mamakai,” ujarnya.
Dikesempatan berbeda Ketua Bundo Kanduang Sumatera Barat Puti Reno Raudah Jannah Thaib Dipertuankan Gadih Pagaruyung mengatakan femomena terjadi pada saat ini menjadi peristiwa penting bagi masyarakat Minangkabau yang menjadi penguat bagi jati diri mereka.
“Bundo Kanduang Limpapeh Rumah Nan Gadang adalah mandarasah pertama bagi anak-anaknya, maka didiklah anak-anak dengan menerapkan ABS SBK ditengah-tengah keluarga. Sehingga nanti tercipta pemimpin berahklak yang akan membawa kaumnya ke jalan diridhoi Allah Swt,” ujarnya.
Hadir pada saat itu Niniak Mamak, Alim ulama, Cadiak pandai, BKMT se Sumatera Barat, tokoh masyarakat Minangkabau, Organisasi Masyarakat dan tamu undangan lainnya. (Tim)