Manusia itu makhluq yang tidak luput dari dosa dan cela.
Setiap hari kita menambah dosa dan kesalahan.
Sedangkan umur bertambah jumlahnya, tapi langkah kaki mendekati kematian.
Peranyaan hati, Sudahkah kita bertaubat atau malah menumpuk maksiat?
Sudahkah kita menyiapkan bekal amal ibadah atau kita malah menuruti hawa nafsu?
Yang bisa menjawab pertanyaan hanya hati nurani kita masing masing, mari jujur pada diri sendiri dan segera memperbaiki diri mumpung masih ada waktu.
Detikkasus.com | Allah berfirman dalam hadits Qudsi:
( يا عبادي إنكم تخطئون في الليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعاً فاستغفروني أغفر لكم ) صحيح مسلم [ 4674 ].
“Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat salah pada malam dan siang, dan Aku mengampuni semua dosa, maka minta mapunlah kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuni kalian.”(Shahih Muslim)
Saya dan anda tidak bisa selamat dari godaan-godaan syetan, was-was dan tipu dayanya. Inilah Nabiyullah Adam ‘alaihissalam syetan telah menguasainya (mempengaruhinya) dan membuat was-was kepadanya.
Saya dan anda adalah pelaku dosa dan kesalahan-kesalahan. Maka wahai saudara sekalian apa solusinya? Bagaimana jalan keluarnya? Wahai saudara sekalian apa obat dari kelemahan kita, dan kelalaian kita?
Sesungguhnya solusi dan obatnya ada dalam beberapa hal, di antaranya:
1. Tidak berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan bergembiralah denganmaghfirah(ampunan Allah). Dia berfirman:
(( قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ))[الزمر:53].
“Katakanlah (Ya Muhammad):”Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Az-Zumar: 53)
2. Tengadahkan tanganmu kepada Dzat Yang Maha Pengampun, dan ketahuilah bahwa Dia mengampuni seluruh dosa. Dia berfirman:
(( إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ ))[النجم:32].
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya.”(QS. An-Najm: 32)
3. Jauhilah segala sebab yang menjerumuskanmu ke dalam dosa, supaya tidak terulang olehmu dosa yang sama.
4. Bersedihlah akan dosamu, dan menangislah terhadap kesalahan-kesalahanmu, semoga AllahSubhanahu wa Ta’ala melihat air matamu yang jujur, sehingga dia merahmatimu dengan rahmat-Nya yang luas.
5. Jadikan dosamu di hadapanmu, dan jadikan amalan-amalan kebaikanmu di belakang punggungmu (maksudnya ingat-ingat selalu dosamu dan lupakan amal kebaikanmu), supaya engkau tetap bersemangat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, dan bersegera dalam kebajikan.
6. Janganlah menyepelekan kemaksiatan sekalipun itu adalah ash-shaghaa’ir (dosa kecil), karena bisa saja hal itu menjadi al-kabaa’ir (dosa besar) di sisi Allah. Dia berfirman:
((وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ ))[النور:15].
“Dan mereka menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal ia di sisi Allah adalah besar.”(QS. An-Nur: 15)
7. Duduklah seorang diri, introspeksi dirilah dan celalah dirimu (karena dosa-dosamu), semoga saja engkau bisa mengambil pelajaran dan takut. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhai ‘Umar bin al-Khaththabradhiyallahu ‘anhu ketika beliau berkata:
” حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا “.
“Hisablah (introspeksi) diri kalian, sebelum kalian di hisab (di akhirat).”
8. Jadilah orang yang seimbang dalam khauf (rasa takut) dan raja’ (berharap), dan jadikan rasa takutmu di dalam kehidupan ini lebih besar dari rasa berharapmu sebagaimana perkataan para Salaf (ulama terdahulu), supaya engkau bersungguh-sungguh dalam berbuat ketaatan dan meninggalkan dosa-dosa dan keburukan.
9. Waspadalah terhadap perilku ishraar (terus-menerus) dalam berbuat dosa. Karena terus-menerus dalam berbuat dosa membuatnya menjadi al-kabaa’ir (dosa-dosa besar), sekalipun dosa itu pada awalnya adalahshaghaa’ir (dosa kecil). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang hamba-hamba-Nya yang bertakwa:
((وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا ))[آل عمران:135]
“Dan mereka tidak terus-menerus melakukan perbuatannya (perbuatan kejinya).”(QS. Ali-Imran: 135)
10. Jadikanlah dosamu seperti gunung di atas kepalamu yang engkau takut ia akan menimpamu dan janganlah kau jadikan dosamu seperti lalat yang hinggap di hidungmu kemudian ia pergi.
11. Bacalah sejarah kehidupan para Salaf rahimahullah (ulama terdahulu), dan bagaimana kehati-hatian dan kewaspadaan mereka terhadap dosa.
12. Bergembiralah dengan rahmat (kasih sayang) dan maghfirah (ampunan) Allah kepadamu. Dan wajib bagimu untuk senantiasa beristighfar dan engkau akan mendapatkan taubat dan pengampunan dari AllahSubhanahu wa Ta’ala:
(( وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ ))[الشورى:25]
“Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya.”(QS. Asy-Syuraa: 25)
(( وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى ))[طه:82].
“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.”(QS. Thaha: 82)
Maka Dia Subhanahu wa Ta’ala mengampuni kesalahan (dosa) sekalipun banyak, dan menerima amalan shalih sekalipun sedikit. Mahasuci Allah, betapa penyayangnya Dia terhadap hamba-hamba-Nya, betapa lembutnya Dia terhadap orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya dan betapa dekatnya Dia dengan orang-orang yang berdo’a kepada-Nya.
Hendaklah dosa-dosa itu menjadi sarana untuk memberitahumu tentang hakekat dirimu yang kurang (dalam menjalankan perintah). Dan hendaklah ia menjadi pelajaran bagimu, bahwa engkau faqir (membutuhkan) kepada Rabbmu, tidak bisa lepas dari pengawasan, penjagaan dan bimbingan Allah Subhanahu wa Ta’alakepadamu. (Pria Sakti)