Detikkasus.com | NO: PR / 497 / II / PENREM / 2018, KEDIRI. Kodim 0809/Kediri dalam hal ini Koramil 22/Semen, bersama Poktan (kelompok tani) Mulyo yang diketuai Kardi serta Polsek Semen, Dinas Pertanian Kediri, Kecamatan Semen dan Pemerintah Desa Sidomulyo menggelar panen raya di Desa Sidomulyo Kecamatan Semen. Panen raya ini juga diikuti Kasdim Kediri Mayor Inf Joni Morwantoto, Danramil Semen Kapten Inf Arifin Effendi, Kapolsek Semen AKP Karyoko, Camat Semen Sujiwo ,Pasi Ter Kodim Kediri Kapten Inf Warsito dan Kepala Desa Sidomulyo Dayat. Mahasiswa dari Universitas Negeri PGRI yang dikomandani Febrian Adi Pamungkas, turut pula ambil bagian dalam acara yang hanya bisa berlangsung saat panen raya, selasa (20/02/2018)
“Pagi ini kita berada di Desa Sidomulyo dalam rangka melaksanakan panen raya. Sekitar 17 hektar yang kita panen, dengan sistem manual dan combine harvester, ini dalam rangka meningkatkan produktifitas pertanian khususnya padi. Dengan menggunakan combine harvester ini, nantinya akan mengurangi pembuangan dari hasil panen tersebut,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kediri Ir.Widodo Imam Santoso kepada media.
Sambungnya ,”Perlu diketahui bahwa di bulan februari ini awal panen di Kediri, jadi prediksi kami pada bulan maret dan april akan panen raya. Kita harapkan dari Bulog untuk secara aktif berperan dalam hal pembelian gabah dari petani, agar harga jual dari petani ini sesuai standard.”
Disamping itu, dalam panen raya ini juga, Dinas Pertanian Kediri menyerahkan mesin combine harvester dari Pemerintah kepada Poktan Mulyo dan disaksikan Forpimcam Semen serta perangkat desa Sidomulyo. Selain itu, sesuai tradisi saat panen raya, sajian polopendem yang menjadi khas bagi warga di Desa Sidomulyo saat panen, juga menyertai suka cita para petani.
“Luas lahan yang kita panen saat ini mencapai kurang lebih 17 hektar. Dalam hitung-hitungan, setiap 1 hektarnya bisa mencapai 9,8 ton gkp (gabah kerqing panen). Jadi kalau di kalkulasi global, panen raya ini bisa menembus angka 166,6 ton gkp,” jelas Mantri Pertanian Kecamatan Semen Suhariyono Kristanto.
“Petani disini mayoritas saat panen masih menggunakan alat tradisional gepyokan dalam menghasilkan gabah. Tetapi saat ini, kita mendapat bantuan dari Pemerintah berupa combine harvester. Mudah-mudahan dengan adanya combine harvester ini, hasil gabah petani akan meningkat,” pungkasnya. (Penrem 082/CPYJ).
Authentifikasi :
Kapenrem 082/CPYJ, Mayor Caj (K) Candra Yuniarti, S.S