Mangkrak, Warga Cidahu Kabupaten Sukabumi Tuntut Proyek Ipal Dituntaskan Selasa, 12 September 2017.

Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Sukabumi, detikkasus.com – Warga Kampung Cidahugirang, Desa Cidahu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tuntut kegiatan pengerjaan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2017 penugasan bidang sanitasi cepat dituntaskan.

Informasi dihimpun, pengerjaan bangunan baru sanitasi pengolahan air limbah terpusat skala komunal domestik beserta saluran rumah (Pipanisasi) yang menelan anggaran sebesar Rp400 juta, dan pelaksanaannya dikerjakan Kelompok Swdaya Masyarakat (KSM) Cidahu.

Mustopa (50 tahun), warga penerima manfaat mengatakan pembangunan tersebut sudah hampir tiga bulan lebih, dan sekarang diberhentikan dulu pengerjaannya.

Baca Juga:  Tingkatkan Kring Serse, Polsek Banjar Antisipasi Gangguan Kamtibmas di Malam Hari

“Kurang lebih ada dua minggu, dengan alasan tidak ada uang. Saya juga ikut kerja di sini, sudah 18 hari belum dibayar,” ujar Mustopa, kepada sukabumi detikkasus.com, Senin (11/9/2017).

Sementara Ketua RT 05/01, Kampung Cidahugirang, yang juga pengawas pekerja, Ridwanudin (33 tahun) menjelaskan, proyek tersebut merupakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Baca Juga:  Evaluasi 10 Program Pokok PKK, Ketua Tim Penggerak PKK Tuban Hadir di Tegalsari Widang.

“Jadi dari sepiteng milik warga, disalurkan pakai pipa ditampung di sini. Pembangunan ini dikerjakan oleh KSM, warga di sini selain penerima manfaat juga ikut kerja,” jelasnya dalam kesempatan terpisah.

Sedangkan pengerjaannya, kata Ridwanudin, sudah dua bulan berjalan, dan sekarang libur kurang lebih dua mingguan dengan alesan karena barangnya belum turun ke lokasi.

“Kami hanya sebatas mengelola yang kerja, jadi tidak bisa menentukan kapan dimulainya lagi. Yang pasti berharap segera bisa kembali dikerjakan, biar cepet selesai,” ucapnya penuh harap.

Baca Juga:  Benarkah PETANI Malas? PETANI: Menteri Pertanian Harus Buat Peta Kemalasan PETANI

Kepala UPTD Pekerjaan Umum (PU) wilayah Jampang Kulon, Dayat Abdurahman mengungkapkan, itu memang proyek pembangunan dari dinasnya.

“Namun yang menanganinya Bidang Cipta Karya, dan untuk pelaksanaannya  dibentuklah panitia, yaitu KSM. Mengenai adanya keterlambatan seminggu atau dua minggu, itu hal yang wajar saja, yang penting hasilnya tidak mengecewakan,” singkatnya, ketika dihubungi lewat sambungan telepon. (SUHENDRA).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *