Detikkasus.com | Manfaat Olahraga Joging Di Masa Pandemi -19 Bagi Lanjut Usia (Lansia)
Olahraga merupakan suatu kegiantan aktif yang melibatkan fisik yang di mana terdapat banyak sekali manfaat maupun kegunaanya, tidak hanya pada atlet-atlet tertentu saja yang dapat melakukan aktivitas ini namun pada Lansia juga sangatlah penting hal ini dapat membantu agar tubuh tetap bugar dan terus melatih agar tulang-tulang tetap kuat serta mendorong jantung agar tetap bekerja dengan baik
Aktivitas olahraga ini membantu tubuh agar tetap bugar karena dapat melatih tulang menjadi kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran didalam tubuh. Jalan pagi ini dapat membentuk dan mengoreksi sikap dan gerak serta memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia, serta mempermudah penyesuaian kesehatan jasmani terutama kesehatan kardiovaskuler dalam adaptasi kehidupan lanjut usia. (Giriwijoyo, 2017:3).
Perkembangan pembangunan di zaman yang semakin canggih ini tidak selalu menguntungkan tetapi dapat merugikan terhadap kehidupan manusia. Perkembangan ini mengakibatkan perkembangan teknologi yang semakin maju, dapat ditandai dengan hidup yang serba mesin. Gaya hidup ini dapat dicirikan dengan gaya hidup yang merugikan. Manusia tidak lagi bekerja terlalu lelah. Manusia sekarang ini tidak lagi berjalan kaki apabila pergi kemana-mana tetapi dengan menggunakan alat transportasi seperti: mobil, sepeda motor, becak dan lain-lain (Surbakti, 2014:1).
Pemenuhan kebutuhan aktivitas fisik diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Aktivitas fisik merupakan pergerakan anggota tubuh yang dapat menyebabkan pengeluaran tenaga untuk pemelihara kesehatan fisik dan mental, serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari (Fatmah, 2010:2). Pola gaya hidup ini mengakibatkan banyak orang tidak menggunakan bagian tubuhnya untuk bergerak tetapi menggantikannya dengan peralatan-peralatan elektronik dan transportasi sehingga mereka di kategorikan kurang aktivitas dalam bergerak. Pola gaya hidup seperti ini dapat berdampak terhadap kesehatan yaitu berupa kegemukan, penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan bahkan sampai menderita kematian (Surbakti, 2014:1). Aktivitas fisik sangat diperlukan peranannya terutama bagi orang dengan lanjut usia (lansia). Dengan melakukan aktivitas fisik, maka lansia dapat mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya (fatmah,2017:2). Lansia yang mempunyai tekanan darah tinggi (hipertensi) menikmati waktu senggangnya untuk bersantai. Sedangkan lansia yang kurang melakukan aktifitas fisik dan olahraga dapat mempengaruhi perubahan pada tekanan darah (Nugroho, 2017:2)
Lanjut usia sendiri dimaknai sebagai pertambahan umur seseorang dengan disertai penurunan kapasitas fisik yang ditandai dengan penurunan massa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, peningkatan lemak tubuh dan penurunan fungsi otak. Saat lanjut usia tubuh tidak akan mengalami perkembangan lagi sehingga tidak ada peningkatan kualitas fisik. Menurut ilmu gerontologia (ilmu mengenai usia lanjut) setiap orang memiliki tiga macam umur. Umur secara kronologis, biologis dan psikologis. Ada beberapa negara menetapkan bahwa umur kronologis sebagai pembeda bagi lansia.
Di Indonesia seseorang dianggap lanjut usia ketika ia pensiun dari pekerjaanya pada usia 55 tahun (Wirakusuma, 2002). Di Amerika Serikat, seseorang dikategorikan sebagai lansia pada usia 77 tahun yang didahului masa pra lansia yaitu usia 69-76 tahun. Bagi orang jepang kesuksesan justru dimulai pada usia 60 tahun. Banyak wanita jepang yang masih bekerja meski umurnya sudah 60 tahun ke atas. Sedangkan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menetapkan usia 60 tahun sebagai titik awal seseorang memasuki masa lansia.
Aktivitas fisik sangat diperlukan peranannya terutama bagi orang dengan lanjut usia (lansia). Dengan melakukan aktivitas fisik, maka lansia dapat mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya (fatmah,2017:2). Lansia yang mempunyai tekanan darah tinggi (hipertensi) menikmati waktu senggangnya untuk bersantai. Sedangkan lansia yang kurang melakukan aktifitas fisik dan olahraga dapat mempengaruhi perubahan pada tekanan darah (Nugroho, 2017:2).Selain 2 dari faktor kecanggihan perkembangan teknologi yang semakin maju sebagai penyebab dari penyakit tersebut dalam hal ini hipertensi adalah faktor keturunan, kegemukan, beban mental dan kerja, pola makan, merokok, mengonsumsi minuman alkohol serta kurang aktivitas fisik dalam hal ini berolahraga (Surbakti, 2014:1).
Olahraga aerobik seperti Jogging ini sangat bermanfaat bagi para Lansia selain ringan dan cocok untuk para orang tua, dapat juga menghindari terjadinya penyakit obesitas dan tetap meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh serta masih banyak lagi kelebihan lainya
Nama : Oktavianus
Mahasiswa Universitas Negeri Malang
No. Telp : 085810348923