Manajer PT. DLI Wllmar Group Bungkam, Tanda-tanda Oligarki Menguasai Birokrasi Labuhanbatu


Labuhanbatu Sumut | Detikkasus.com – Inisial RR Manajer di PT.DLI Wllmar Group Kebun Wono Sari, lebih memilih bertahan dalam bungkam daripada berkenan untuk, memberikan tanggapan ketika beliau yang terhormat itu terkonfirmasi awak media, dari sejak hari Sabtu10 Mei 2025 melalui whatsaap dan telepon genggam.

Setelah beredar isu seorang manajer menjadi bungkam hanya karena dikonfirmasi dan ternyata menjadi heboh, sehingga disalah satu lokasi kafe Maryanto angkat bicara “dari perangai RR Manajer akan menjadi tanda-tanda Oligarki menguasai Birokrasi Pemerintahan Labuhanbatu.”

Sebagai oligarki biasanya selalu hidup mewah bahkan tidak tertutup kemungkinan alas kaki, atau sepatu yang dipakai bisa terlihat selalu bersih, karena dijilatin oleh anggota atau sebagai orang bawahan beliau. Dari riwayat kehidupan serba mewah itu mungkin bisa menggelapkan mata hatinya.

Baca Juga:  Untuk Menjalin Hubungan Kekeluargaan Bhabin Mendapatkan Kunjungan Dari Tokoh Masyarakat Desa Cempaga

Masih menurut Maryanto, sehingga patut saya duga bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK), yang dirasakan Subeni adalah bagian dari inisiatif sang manajer PT DLI Wilmar Group. Dugaan kuat ini saya prediksi setelah waktu Triparti kedua diruang Dinas Tenaga Kerja yang hadir advot atau pengacara.”

Karena kehidupan RR dalam kemewahan jadi wajar-wajar saja bila ada hal sedikit hal dalam manajemen PT.DLI Wilmar Group, maka yang akan berbicara itu adalah pengacara karena memang sudah, menjadi kebiasaan pengacara itu hadir membela yang bayar.

Seperti harapan Subeni pada tripartit yang ketiga dapat terlaksana sekalian bentuk anjuran dari Mediator Dinas Tenaga Kerja sebagai bagian dari Birokrasi, bila nantinya anjuran tersebut sama sekali tidak direalisasi perusahaan akan bisa diarahkan pada aparatur penegak hukum. Ujar Maryanto

Baca Juga:  Peran Sat-Gas Pamtas RI-Malaysia Yon -Zipur 5/ABW di Perbatasan

Dikutip dari sebahagian edisi 11-5-2025 yang lalu, “inisal F Rambe mandor transport mengirim pesan PHK kepada Subeni melalui whatsaap, oleh karena itu diajukan dua kali bipartit tetapi tidak ada respon dari Manajemen PT DLI, setelah itu ada tripartit pertama dirangan disnaker tetapi mangkir pihak PT.DLI.

Kemudian pada tripartit ke 2 pihak PT.DLI hadir walau telat waktu sekitar 40.menit, “pada saat itu mediator (HI) Dinas Tenaga Kerja berikan peluang untuk manajemen PT.DLI, segera membahas tentang apa yang diharapkan Subeni karena imbas PHK, 06 Mei 2025.

Subeni mengatakan, Bipartit dengan pihak manajemen yang kemarin itu hasilnya sangat mengecewakan, hal ini saya ketahui setelah saya dapat keterangan dari buk Lamria Lumbantoruan, “tidak ada walau satu rupiah hak pesangon dari perusahaan kepada saya.”

Baca Juga:  SOSIALISASI PENYALAHGUNAAN NARKOBA, KANIT BINMAS : AYO PERANGI BERSAMA

Kalau seandainya waktu itu saya tau tidak ada gunanya bipartit yang diajukan oleh pihak perusahaan kepada Mediator HI, pastinya saya tidak akan mau mengikutinya karena yang ada itu hanya membuang energi dan waktu yang sangat sia-sia.

Awak media berupaya menjalin konfirmasi kepada L Lumbantoruan sebagai PGA di PT.DLI Kebun Wonosari, “awal mulanya masih ada terlihat dengan sangat jelas poto profil whatsaap LL, seiring waktu yang tidak terlalu lama poto profil LL menghilang seperti ditelan bumi.” (J. Sanipar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *