Paiton, Detikkasus.com – Kelompok mahasiswa (Pomas) putri Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo, Sabtu (10/6/2017) menggelar diskusi publik tentang feminisme dan Islam dalam konteks keindonesiaan kini.Kegiatan ini dilaksanakan di Aula IAI Nurul Jadid ini diikuti oleh para pimpinan pada 3 (tiga) perguruan tinggi di Nurul Jadid Paiton (STT, IAI dan STIKes), jajaran pengasuh putri, pengurus pesantren dan mahasantri dari 3 perguruan tinggi Nurul Jadid Paiton.Hadir sebagai penyaji adalah Lailatul Fitriyah MA, alumnus hubungan international dan kandidat doktor di Universitas Notre Dome Amerika Serikat. Sekaligus merupakan alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton.Rektor IAI Nurul Jadid KH Abdul Hamid Wahid mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberi wawasan dan membahas salah satu isu yang sering dihadapi oleh muslimah berupa feminisme.“Bagaimana kita dapat memposisikan dengan benar dan tepat dalam memaknai dan mengaplikasikan dalam kehidupan. Demikian pula bagaimana kita belajar pada bangsa lain di belahan dunia ini dalam isu tersebut. Mengingat pembicara sebagai alumni juga belajar di negeri Paman Sam,” katanya.Menurut Kiai Abdul Hamid Wahid, sebetulnya isu ini sudah lama ada di tengah-tengah masyarakat. “Tapi mungkin berkembang dalam implementasinya sesuai perkembangan keadaan,” jelasnya.Sementara penyaji Lailatul Fitriyah mengatakan bahwa sudah saatnya konsep feminisme dibumikan di Indonesia. Akan tetapi masyarakat Indonesia masih alergi dengan konteks itu, karena semuanya dianggap dari barat. “Oleh karena itu, persepsi negatif itu harus dihilangkan, agar ruh feminisme bisa diterapkan secara universitas,” ungkapnya (nn).