Bojonegoro | Detikkasus.com – Sebanyak 582 mahasiswa program beasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa Bojonegoro di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersenyum bahagia. Mereka resmi menyandang gelar sarjana dalam acara wisuda di Graha Unesa Kampus Lidah Wetan Surabaya, Senin (18/9/2023)
Salah satu wisudawan dari program RPL Desa Moch Rofiqul A’la mengungkapkan rasa bahagia sekaligus lega setelah bisa menyelesaikan amanah yang dipercayakan pada dirinya. Yakni beasiswa RPL dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
“Bahagia dan lega, sebab bisa menuntaskan beasiswa S-1 melalui program RPL Desa dengan lancar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rofi menceritakan bahwa melanjutkan pendidikan di Unesa merupakan cita-citanya sejak lulus sekolah. Namun saat ini ia bisa merasakan pendidikan di salah satu kampus negeri favorit ini justru melalui program beasiswa RPL yang diberikan oleh Pemkab Bojonegoro untuk pegiat desa.
“Nama Ibu Bupati, Pemkab Bojonegoro dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi saya cantumkan di lembar persembahan saya. Karena rasa terimakasih saya untuk program tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan dampak positif secara langsung yang dapat dirasakan dari penerapan Program RPL Desa. Diantaranya dari aspek peningkatan SDM Aparatur Pemerintahan Desa dan pegiat desa. Hal ini menjadi bagian terpenting dalam penyelenggaraan pemerintahan desa yang akuntabel, transparan dan partisipatif.
Dengan SDM unggul, lanjut Bupati Anna, menjadi tolok ukur dari tertibnya administrasi pemerintahan desa. Selain itu juga meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan desa yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Bupati juga menenkankan kemampuan aparatur desa secara optimal dalam pelaksanaan digitalisasi penyaluran Dana Desa dan BLT Desa melalui Aplikasi SIAP Desa.
“Selain itu juga dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pengelola BUM Desa dalam mengembangkan usaha dengan memanfaatkan potensi/aset desa untuk menghasilkan pendapatan dan berkontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Desa guna sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa,” ungkapnya.
Penerima beasiswa RPL diharapkan dapat meningkatkan kapasitas tenaga profesional pendamping desa dalam memfasilitasi penyelenggaraan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga dapat berjalan secara efektif dan akuntabel.
“Para pegiat desa yang sudah mendapatkan kesempatan kuliah RPL Desa dan hari ini diwisuda, maka selanjutnya dapat mengaplikasikan ilmu, teori yang telah diperoleh di kampus Unesa dalam pelaksanaan tugas sesuai jabatan dan peran masing-masing. Agar semua mampu mendorong terciptanya inovasi-inovasi baru dalam pemberdayaan masyarakat guna mendukung percepatan pembangunan dan kemandirian desa,” pungkasnya.
(Andri)