Mahasiswa PPM UMM Membuat Kerajinan Tangan Beads bersama Anak Panti Asuhan Aisyiyah

Malang l Detikkasus.com – Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam melakukan dan mempelajari beberapa aktivitas, tanpa mengharap imbalan apapun.

Termasuk yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 44 gelombang 13 yang beranggotakan Muhammad Syahrizal, Kurnia Nur Arifin, Dimas Samba Prastyo, Lailatul Istifaiyah, Melda Maulani Irwanti melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Panti Asuhan Putri Aisyiyah, Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Yang dibimbing langsung oleh Bapak Sofyan Arifianto, S.Si., M.Kom, sebagai dosen pembimbing dosen pembimbing lapangan.
Mahasiswa PMM UMM kelompok 44 gelombang 13 ini bersama anak-anak Panti Asuhan Aisyiyah membuat kerajinan tangan “Beads” pada Minggu (19/09/2021).
Anak – anak Panti Asuhan putri Aisyiyah memiliki minat dalam kerajinan, kami mengetahui hal tersebut melalui riset yang kami lakukan dengan membeberkan beberapa pertanyaan terkait kegiatan yang ingin mereka kembangkan dan hobi dari anak-anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah.

Baca Juga:  Kegiatan PAM Natal di Gereja Wilayah Polsek Donomulyo Polres Malang,

Beads sendiri merupakan kerajinan tangan yang berasal dari manik-manik, yang membutuhkan alat seperti benang, jarum, dan manik-manik. Beads juga dapat dibuat berbagai macam aneka acsesories, seperti gelang, cincin, kalung, gantungan kunci, strap mask, dan masih banyak lagi.

Baca Juga:  Polres Malang Meraih Penghargaan Pelayanan Prima Dari MENPAN RB

Kegiatan pembuatan kerjajinan Beads ini, dilakukan oleh seluruh anak-anak Putri Aisyiyah, dan Mahasiswa PMM sebagai pemandu. Kegiatan pembuatan kerajinan ini diharapkan dapat mengembangkan bakat dan keterampilan setiap anak.

Selain itu mereka juga bersemangat dan excited dalam mengikuti kegiatan ini tanpa ada rasa mengeluh.

Sistem dari Pembuatan kerajinan Beads ini di bagi menjadi 2 bagian, yaitu pelatihan dan kompetisi. Kompetisi ini dibagi menjadi 3 kelompok.

Setiap kelompok terdiri dari 3 – 4 anak, setiap anak dalam kelompok membuat 1 craft, dan memilih 1 hasil craft yang dijadikan sebagai perwakilan untuk dipilih sebagai penentuan kemenangan.

Baca Juga:  Bupati Kayong Utara Lantik 150 Jabatan Fungsional Guru

Sistem dari pemilihan juara ini diperoleh dari voting berdasar keputusan juri dan dinilai dari model bentuk beads, serta perpaduan warna.

Melalui kegiatan Pembuatan kerajinan “Beads” ini diharapkan anak-anak memperoleh keterampilan dan menunjukan kreatifitas serta menggali potensi yang ada pada setiap anak.

Kegiatan ini juga melatih kesabaran, kerja sama team, serta menjadikan kenang-kenangan yang diberikan untuk setiap indvidu.

Dimas Samba Prastyo
Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Malang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *