Mahasiswa PMM UMM Ikut Andil Membantu Membranding Wisata Edu Kopi Wonosantri

Wonosantri, Singosari | detikkasus.com – Membangun branding untuk wisata edukopi merupakan langkah menarik untuk meningkatkan popularitas dan kesadaran masyarakat terhadap jenis wisata ini. Mahasiswa UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) dapat melakukan beragam langkah dalam memperkuat identitas merek wisata edukopi tersebut. Dimulai dengan melakukan penelitian menyeluruh tentang pasar target, tren konsumen, dan pesaing di sekitar lokasi wisata edukopi yang dituju. Dengan melakukan analisis ini, mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan dan preferensi calon pengunjung.

Penulis: Torang Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Malang (UMM)
Menentukan identitas merek yang kuat untuk juga diperlukan wisata edukopi tersebut. Hal ini mencakup pemilihan nama yang menarik, desain logo yang unik, serta penggunaan warna dan elemen visual lainnya yang mencerminkan nilai-nilai utama dari wisata edukopi, seperti pendidikan, keberlanjutan, dan kenikmatan kopi. Dengan demikian, langkah-langkah ini akan membantu dalam membangun fondasi yang solid untuk branding wisata edukopi dan menarik minat pengunjung potensial.
Edu wisata Kopi bermula dari M. Ali Machrus atau sering disapa Ali merupakan pemuda asli daerah Singosari, Malang yang terkenal dengan sosok pembelajar. Ali menempuh Pendidikan S1 dan S2 nya di Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Saat menjadi penerima beasiswa LPDP, Ali memiliki komitmen untuk berkontribusi melalui pengabdiannya ke daerah tanah kelahirannya. Selepas lulus S2 pada pertengahan tahun 2020, Ali yang juga sebagai santri mengabdi kembali ke pondok asalnya di Singosari. Gus Ulum adalah guru Ali di pondok yang juga memiliki perkumpulan para petani kopi pada saat itu.
Ali melihat potensi yang sangat luar biasa dari jenis kopi ini. Kopi Lemar atau Kopi Lembah Arjuno pernah menjadi juara lelang nasional kopi di Bali, kategori arabika speciality grade yang paling tinggi. Secara geografis, iklim di lembah Arjuno Singosari yang terletak pada kaki Gunung Arjuno sangat cocok untuk penanaman pohon kopi.  “Jadi saya pikir ini ada potensi bagus, tapi nggak booming karena petaninya ya tua-tua, masih tradisional, alat-alatnya belum banyak, masih seadanya, dan belum bisa menjual dalam keadaan matang. Jualnya masih keadaan mentah kemudian sosial media mereka ‘nggak nguasai, dan lain-lain. Saya coba bantu. Istilahnya booming bahwa kopi ini pernah juara. Akhirnya saya masuk,” cerita Ali.

Baca Juga:  Terkesan Terjadi Pembodohan Terhadap Masyarakat, Akibat Adanya Ganti Rugi Rumah Relokasi Tanjung Putus

Wonosantri, Singosari

Baca Juga:  Keistimewaan Membaca/Mengamalkan Sholawat Jibril

Ali memulai dengan merapikan semua urusan administrasi dan  legalitas hingga akhirnya menjadikan perkumpulan para petani kopi tersebut resmi dinamakan Wonosantri. Asal katanya, Wono berarti hutan, dan santri menjadi background orang-orang yang masih memiliki semangat mencari ilmu. Selain fokus pada produksi dan pengolahan biji kopi, Wonosantri juga mempunyai suatu gerakan yang bernama Gerakan Edukopi.  Gerakan ini memberikan edukasi kepada para petani di Lembah Arjuno atas besarnya potensi yang dimiliki Kopi Lemar. “Jadi petani istilahnya mengolah kopi itu masih tradisional sehingga harganya ‘nggak bisa mahal, kemudian masih banyak tengkulak. Akhirnya, gerakannya ada di edukasi untuk mereka,” tambah Ali.
Dari skala 100 persen, menurut Ali faktor yang mempengaruhi rasa kopi secara signifikan  60 persen berasal dari faktor petani, roasting atau penyangraian sebesar 30 persen, dan barista penyajian sebesar 10 persen. Jadi kopi enak yang biasa diminum 60 persen ditentukan oleh para petani, dimulai dari proses penanam, perawatan hingga pemanenannya. 

Baca Juga:  Kontribusi Mahasiswa PPL Prodi PAI UMM Kel. 11 Dalam Pembelajaran Daring Berbasis E-Learning di MA Muhammadiyah 1 Plus Malang

Wonosantri, Singosari

Di edukopi ini Ali dan timnya membagikan ilmu kepada para petani kopi agar kualitas rasa kopinya selalu terjaga. Karena Kopi Lemar termasuk dalam kopi grade premium, dalam produksinya, Wonosantri menerapkan SOP yang sangat panjang dan berbeda dari jenis kopi lainnya. SOP yang panjang inilah yang membuat cita rasa kopi Lemar menjadi premium. Brand Kopi Lemar telah memiliki hak paten yang sudah terdaftar di Haki sehingga kopi ini hanya diproduksi oleh Wonosantri yang menjaga quality control-nya.
Edu Wisata Kopi sekarang juga terbuka untuk umum, Dimana masyarakat mana pun bisa ikut serta meniba ilmu tentang kopi. Yang mana kelompok tani wonosantri mempunyai paket edu wisata kopi yang terjangkau dimuali dari Rp. 50.000,-.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *