Indonesia – Propinsi Jatim – Kabupaten Banyuwangi, Detikkasus.com – Rabu, 27/09/2017. Menyikapi telah diperiksanya Wakil Ketua PCNU Banyuwangi, Nanang Nur Ahmadi, Senin (25/9/2017), tidak menyurutkan keteguhan Yunus Wahyudi, aktivis Banyuwangi yang terkenal vokal ini.
Bahkan Yunus, sebutan M Yunus Wahyudi, siap buka-bukaan masalah ini. Agar persoalan ini terang benderang. Dia siap mendatangi Polres Banyuwangi, dan akan membuka semuanya.
“Saya tidak akan mundur selangkah pun. Kapan pun saya dipanggil Polres Banyuwangi, saya siap datang,” kata Yunus, Selasa (26/9/2017) siang.
Yunus mengaku sangat kecewa dengan pernyataan Nanang Nur Ahmadi, jika dirinya tidak kooperatif, dan tidak mau diajak untuk islah.
Menurut Yunus, hingga detik ini, sampai wakil Ketua PCNU diperiksa oleh Pidum Polres Banyuwangi, tidak ada ajakan untuk islah. Tidak ada yang datang ke rumahnya untuk ajakan islah.
“Kapan orang-orang PCNU ngajaki saya islah? Mana undangannya? Tidak ada ajakan itu. Masak saya harus mendatangi PCNU untuk minta maaf, ya nggak mau dong,” sergah Yunus.
Dengan dipanggilnya wakil ketua PCNU di Polres Banyuwangi, berarti apa yang diinginkan masyarakat Banyuwangi akan terwujud. Yunus nengaku, dirinya siap membuka semuanya, siapa saja oknum kiai yang menerima dana dari IMN atau PT BSI.
“Akan saya buka semuanya, dan para kiai yang membela saya akan siap menjadi saksi,”paparnya.
Menurut Yunus, para kiai yang siap jadi saksi itu, yang tahu persis oknum kiai itu yang bagi-bagi uang dari pengelola Tambang Emas di Gunung Tumpang pitu, Kecamatan Pesanggaran.
“Dugaan saya, karena para kiai ini tidak mendapat bagian akhirnya berkoar. Termasuk Wakil Ketua PCNU NN, juga disebut menerima aliran dana Rp 50 juta. Meski bukan untuk NU, tapi untuk Persewangi. Tapi ’kan mendapatkan uang itu,” jelas Yunus dengan tegas. (Teddy Perwakilan Jawa – Bali)