PONTIANAK I Detikkasus.com -, Sebanyak 248 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Madrasah Dalam Jabatan (Daljab) Batch 1 Tahun 2023 Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak mengikuti Pengukuhan Guru Profesional pada Kamis, (14/12/2023) bertempat di Hotel Harris Pontianak.
Hadir dalam acara pengukuhan tersebut Kepala Kantor Kementian Agama Kalimantan Barat Dr. Muhammad Muhajirin Yanis, M.Pd.I., Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Ali Hasmy, M.SI., Wakil Dekan I Eka Hendry AR, S.Ag., S.Pd., M.Si., M.Pd, Ketua Prodi PPG, Ana Rosilawati, M.Ag., jajaran Dosen, Guru Pamong, tamu undangan, dan jajaran pengelola Prodi PPG.
Dalam laporannya, Kaprodi PPG menyampaikan secara rinci mahasiswa yang dikukuhkan sebagai Guru profesionial. Beliau juga menyampaikan selamat kepada seluruh mahasiswa PPG yang akan dikukuhkan. Tak lupa beliau juga mengingatkan bahwa setelah dikukuhkan sebagai guru profesional, semakin banyak tanggung jawab yang diemban.
“Perlu kami laporkan kepada Bapak Kepala Kantor Kementian Agama Kalimantan Barat, Rektor dan Dekan bahwa mahasiswa PPG Batch 1 Daljab Tahun 2023 LPTK IAIN Pontianak tercatat 248 dinyatakan lulus UKMPPG baik retaker maupun fristaker dengan rincian 45 mahaiswa (77,59) rekter, 203 mahasiswa (86,39%) fristaker. Dan dari total peserta yang akan mengikuti pengukuhan guru profesional secara langsung sebanyak 171, sedangkan 77 peserta mengikuti daring melalui platform zoom dan kanal Youtube IAIN Pontianak. Adapun rincian pendanaan pelaksanaan PPG tahun ini, 110 mahasiswa PAI dengan biaya APBD, 100 mahasiswa madrasah dengan biaya APBN dan 35 PAI APBN. Oleh sebab itu, sebagai bagian pimpinan, kami menyampaikan selamat kepada Bapak-ibu atas dikukuhkannya sebagai guru profesional.” Lapornya
Tak lupa beliau juga mengingatkan juga berpsan kapada mahaiswa yang akan dikukuhkan bahwa setelah dikukuhkan sebagai guru profesional, semakin banyak tanggung jawab yang diemban.
“Dengan telah dikukuhkannya sebagai guru profesional, Bapak/Ibu akan semakin banyak tanggung jawab yang akan diemban. Namun begitu, kami yakin Bapak/Ibu sejatinya sudah menjadi guru profesional dan kompeten di bidang masing-masing.” Pesan Ana sapaan akrab Kaprodi PPG mengkiri laporannya.
Semetara itu, Eka Hendry dalam sambutannya menyampaikan agar para mahasiswa yang telah dikukuhkan menjadi guru profesional agar memberikan yang terbaik untuk anak didiknya serta mampu memanfaatkan perkmbangan teknologi.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, guru menjadi aktor terpenting dalam pendidikan. Kurikulum mau sebagus apa pun kalau guru tidak bisa memeberikan yang terbaik untuk siswanya tentu tidak akan bisa mengasih yang terbaik untuk anak didiknya. Guru menjadi aktor terpenting dalam keterampilan, kecakapan, daya kritis dan daya juang peserta didik.” terangnya
“Guru harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi dan menghasilkan pembelajaran yang menarik untuk siswa, sehingga kedepannya guru mampu menghasilkan modul dan media pembelajaran yang menarik, serta memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan kemampuan pembelajaran. Bapak/Ibu adalah guru-guru yang beruntung bisa mengikuti PPG mengingat di luar sana ada sekitar 151 ribu yang antri untuk mengikuti PPG, Oleh sebeb itu , jika hanya mengharapkan anggaran yang disediakan oleh Kementerian Agama akan lama menyelesaikan antrean tersebut, tentu dukungan pemerintah daerah dalam bentuk memberikan anggaran atas program ini tentu sangat diperlukan untuk mempercepat program peningkatan kualitas guru menjadi guru professional.” Imbunya penuh harap.
Pada kesembapatan yang sama, Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I dalam sambutannya menympaikan bahwa salah satu amanah dalam Undang-undang ‘45 adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Salah satu poin penting dalam menyukseskan amanah Undang-undang tersebut diantaranya harus memiliki guru yang berkualitas yang bersertifikat sebagai guru profesional.
“Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian di bidangnya, guru yang mampu berkreasi dan berinovasi atas pembelajaran serta mampu beradaptasi pada tiap perubahan dan perkembangan zaman,” tutur Muhajirin Yanis.
Perkembangan zaman mengakibatkan semakin banyak tantangan yang dihadapi tidak terkecuali dunia pendidikan, dan tantangan ini dapat dijawab dan diatasi salah satunya dengan meningkatkan kemampuan guru menjadi guru yang profesional.
“Sertifikat yang akan bapak dan ibu terima ini adalah legitimasi atas pengakuan negara bahwa bapak ibu telah menjadi guru profesional. Jangan berpuas diri atas apa yang sudah didapat, terus tingkatkan kualitas diri bapak dan ibu, maka kualitas kesejahteraan pun akan meningkat pula. Program PPG tidak akan pernah habis kalau tidak didukung oleh semua pihak. Kita berharap khususnya guru agama yang diangkat oleh Pemerintah Daerah yang mengajar di sekolah-sekolah negeri agar dapat diberikan support oleh Pemerintahan Daerah setempat,” pungkas Muhajirin mengakhiri sambutannya.
Sedangkan Dr. Ali Hasmy, M.SI., mewakili Rektor yang sedang menerima Penyerahan KMA Guru Besar di kantor Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta, juga menyampaikan selamat kepada para guru yang telah dikukuhkan sebagai guru profesional.
“Hari ini adalah hari yang membahagiakan karena ibu dan bapak memasuki ranah pengakuan (rekognisi) negara melalui pengukuhan sebagai guru profesional. Oleh karena itu, saya menyampaikan tahniah selamat buat Ibu dan Bapak, selain sudah melalui proses panjang, masa penantiannya juga sudah sangat panjang bahkan ada yang mendekati 20 tahun pengabdian dan saya mendengar juga ada yang tinggal beberapa tahun lagi masa pengabdian,”,” Ucapnya penuh bahagia
“Profesi guru sangat mulia. Jadikan guru sebagai passion, dan harus mampu membangun suasana yang kondusif dan menyenangkan bagi anak didik di sekolah, sehingga anak-anak bahagia belajar. Jangan malas belajar dan tingkatkan kompetensi sebagai guru.” Pungkasnya akhiri sambutan.
(Hady)
Sumber : Humas IAIN Pontianak