Situbondo | Detikkasus.com – Warga di Dusun Krajan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo mengeluhkan pembangunan yang berdekatan dengan Sungai Dam Sampean. Lantaran bangunan tersebut mengganggu aktifitas warga setempat yang hendak mau ke sungai akses jalan tertutup. Hal inilah yang membuat warga resah. Kamis, (04/10/2019).
Hal itu dibenarkan oleh salah satu pernyataan warga setempat, Yanto mengatakan kepada Tim S One bahwa, “Bangunan yang dibangun, itu memang mengganggu aktifitas warga setempat, bilamana sudah berdiri. Karena tidak ada akses untuk menuju ke sungai”.
Dia berharap, “Pemilik bangunan tersebut agar memperhatikan lingkungan sekitar agar bisa beraktifitas seperti sedia kala”.
Menanggapi hal tersebut, Ketua LPKPN (Lembaga Perlindungan Konsumen Putra Nusantara) Kabupaten Situbondo, Vicky menjelaskan bahwa, “Dengan adanya keluhan warga yang masuk kepada kami. Akhirnya langsung terjun ke lokasi. Permintaan warga yang tidak lain adalah harus adanya akses jalan menuju sungai”.
Kami berharap kepada pemilik bangunan, “Agar memperhatikan lingkungan sekitar dan juga Pemerintah Desa bisa memfasilitasi warganya untuk memberikan solusi yang baik. Dan meminta agar tuntutan warga dipenuhi, yakni dibuatkan akses jalan. Karena setiap hari aktifitas warga terganggu”.
Pantauan Tim S One yakni Dwi Atmaka alias Aka, Fauzi dan Moh. Al. Hafiz bersama LPKPN Situbondo, Vicky dan Didik saat dilokasi memang benar atas keluhan warga sekitar merasa dirugikan. Lantaran akses yang menuju ke sungai sangat sulit dan tertutup bilamana bangunan itu berdiri.
Menanggapi hal tersebut, Kades Sumberkolak, H. Sukarto menjelaskan kepada Tim S One bahwa, “Sebelumnya saya ucapkan terimkasih kepada teman-teman Tim S One beserta LSM yang sudah perhatian kepada warga kami. Namun dengan mendengar informasi tersebut, kemarin Rabu, (03/10/2019) sore saya langsung terjun ke lokasi dan mendatangi warga dengan mendengarkan secara langsung keluhannya”.
Lanjut H. Sukarto, “Alhamdulillah, bersama perwakilan warga setempat mendatangi pemilik bangunan dan menyampaikan atas permintaan warga. Kemudian pemilik bangunan bersedia untuk memberikan akses jalan menuju sungai. Tidak semua ditutup nantinya akan diberikan 1,5 meter untuk jalan warga dan juga akan dibangun tangga untuk menuju sungai”.
Sementara itu, Ketua Forum S One, Dwi Atmaka alias Aka mengatakan bahwa, “Saya apresiasi kepada Pemerintah Desa yang secara tanggap menyikapi keluhan warga dengan memediasi dan memberikan solusinya. Alhamdulillah melalui Kades permintaan warga sudah dipenuhi oleh pemilik bangunan dan Tim S One akan tetap memantau perkembangannya, sampai permintaan warga terpenuhi”, pungkasnya. (P4)