Detikkasus.com | Indonesia – Propinsi Jatim – Kabupaten Tuban, Juli 2018.
Bupati Tuban, H. Fathul Huda tekankan perlu adanya jaminan stabilitas harga di pasar pada masa pasca panen.
“Seringkali harga hasil pertanian seperti cabai, tomat, dan buah mengalami penurunan drastis ketika musim panen,” ungkap Bupati saat menghadiri kegiatan Launching Program Cerdastani, Senin (23/07/2018) di desa Senori, Merakurak.
Turut hadir pada kegiatan ini Wabup Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si, anggota Forkopimda Tuban, Direktur Pembiayaan Kementerian Pertanian (Kementan), Direktur Pemasaran PT Petrokimia Gresik, serta Direktur Operasi Retail PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).
Sektor pertanian, lanjut Bupati, menjadi penyumbang PDRB kabupaten Tuban sebesar 21,2 persen atau terbesar nomor dua setelah industri pengolahan. Meski lahan garap mengalami penurunan, hal ini tidak berdampak pada produktivitas pertanian. Terbukti, kabupaten Tuban surplus padi 57,46 persen.
“Hal ini karena infrastruktur yang diberikan pemerintah dan dipergunakan semakin baik dan merupakan hasil kerja sama semua pihak,” terang Bupati.
Selain itu, Bupati menyampaikan pencanangan Cerdastani sekaligus promosi terkait upaya pemerintah dalam rangka upaya peningkatan dan menyejahterahkan petani. Karenanya, para petani diminta untuk mendaftarkan diri untuk mengikuti asuransi petani yang diseleggarakan kerja sama antara Kementan RI dan Jasindo.
Saat ini, jenis asuransi yang berjalan di kabupaten Tuban hanya asuransi petani. Sedangkan asuransi peternak sapi masih belum berjalan karena belum diminati warga Tuban. Tahun ini kabupaten Tuban berhasil surplus daging hingga 79 persen lebih. Bupati dua periode berharap kedepan program Cerdastani dapat dikembangkan dengan mencakup hasil pertanian lain. Tidak hanya padi tapi juga jagung, holtikultura, dan buah-buahan.
“Pada kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setingginya kepada semua pihak yang terlibat pada program Cerdastani. Termasuk para petani yang saya banggakan,” tutur Bupati.
Sementara itu, Direktur Pembiayaan Kementan RI, Sri Kuntarsih menyampaikan bahwa Cerdastani merupakan pengejewantahan UU no 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Melalui UU ini pemerintah pusat dan daerah wajib melaksanakan asuransi pertanian, meliputi Asuransi Usaha Tani Padi dan Asuransi Sapi.
Sri Kuntarsih menyatakan bahwa program asuransi petani ini terbilang murah karena petani 20 persen sedangkan 80 persen dibantu pemerintah.
“Petani hanya perlu membayar 36 ribu per hektar akan mendapatkan cover asuransi selama 3 bulan dan klaim sebesar 6 juta rupiah. Sedangkan untuk ternak sapi, pembayaran 40 ribu per ekor akan memperoleh cover asuransi selama 1 tahun dan klaim 10juta,” jelasnya.
Program asuransi bertujuan untuk menjamin keberlangsungan usaha tani. Hal ini sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam memberikan solusi bagi petani untuk meningkatkan produksi tani, menjamin keberlangsungan dan kesejahteraan petani.
Pada kesempatan itu, Direktur Pemasaran PT Petrokimia Gresik, Meinu Sadariyo menambahkan Kabupaten Tuban menjadi percontohan untuk pengembangan program Cerdastani di daerah lain, Bojonegoro dan Lamongan. Cerdastani merupakan wujud komitmen Gerakan Peningkatan Produksi Pangan (GP3) Petrokimia Gresik sejak 2011.
Petrokimia Gresik bekerja sama dengan penyuluah pertanian juga telah melakukan pengawalan teknologi dan budidaya pertanian di Kabupaten Tuban musim tanam 2017-2018 di 7 kecamatan. Yaitu Merakurak, Montong, Bancar, Kerek, Palang, Widang dan Tuban dengan total luasan mencapai 8.408 ha.
Selain di Jawa Timur, program serupa juga telah dijalankan di Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
“Cerdastani menjadi wadah untuk memfasilitasi, forum komunikasi bagi petani. Pada akhirnya akan memperkaya pengembangan pertanian,” harap Meinu.
Direktur Operasi Retail PT Asuransi Jasindo, Sahata L. Tobing menyampaikan rasa kebanggaannya kepada Kabupaten Tuban atas berbagai prestasi yang diraih.
“Kami siap mendukung program Pemkab Tuban dalam rangka mendukung kemajuan dan kesejahteraan petani,” serunya.
Pada tahun 2017, PT Asuransi Jasindo telah menyelesaikan klaim petani di Kabupaten Tuban yang mencapai 2 milyar 505 juta. Klaim ini dikeluarkan untuk mengatasi permasalahan petani, salah satunya banjir yang menyebabkan petani mengalami gagal panen. (Mam)