NGAWI, detikkasus.com. Pelaksanaan Rapat Paripurna di gelar DPRD Ngawi secara Virtual, Rabu (29/04 /2020). Pada rapat paripurna itu juga diterapkan standar penanganan Covid – 19, dengan menjaga jarak, bermasker juga hanya di hadiri beberapa Anggota.
Rapat Paripurna dengan agenda pembacaan Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tersebut di laksanakan secara online, dengan hanya di hadiri Bupati beserta Wabup serta Sekda. Sedangkan dari pihak Wakil Rakyat hadir Ketua beserta Wakil Ketua DPRD, juru bicara Panitia Kusus ( Pansus ) LKPJ, perwakilan Fraksi beserta Komisi.
Bupati Ngawi, Budi Sulistiyono dalam nota pengantarnya menyampaikan, tahun 2019 yang lalu, kekuatan APBD Ngawi lebih dari Rp 2,188 triliun, sudah di laksanakan dalam berbagai program – program pembangunan.
Namun demikian, Bupati Ngawi yang akrab di sapa mbah Kung Kanang ini menyatakan masih banyak kendala, adapun kendala terberat adalah penanganan proyek fisik, termasuk masih adanya beberapa proyek yang putus kontrak.
“Secara keseluruhan tidak terlalu banyak kendala, terkecuali masih adanya proyek fisik yang putus kontrak,” tutur Mbah Kung Kanang.
Mbah Kung Kanang menegaskan Pemerintah Kabupaten selalu bersinergi dengan DPRD dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah. Pihaknya juga akan selalu mengindahkan semua rekomendasi yang telah di berikan DPRD agar lebih baik di masa yang akan datang.
Sedangkan Ketua DPRD Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko atau yang akrab di sapa Mas Antok, sangat mengapreasi positif LKPJ Bupati tahun 2019. Namun, beberapa kritik juga di sampaikan. Kritik tersebut mencakup tentang angka kemiskinan, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan kewajaran dalam pencapaian kinerja.
DPRD juga melihat tugas pembantuan Pemkab sudah di laksanakan dengan baik. IPM serta penurunan angka kemiskinan jadi catatan dan capaian kinerja ada yang perlu di perbaiki,” tutur Antok.
Dari berbagai sumber menyebutkan, sampai tahun 2019, jumlah angka kemiskinan di Ngawi masih lumayan tinggi, selain itu IPM juga masih di bawah rata – rata Jawa Timur, sedangkan capaian kinerja ada yang melampaui kewajaran. (Khoirul A6)