Kuta Cane |Detikkasus.com -Proyek pekerjaan rekontruksi penguatan tebing sungai di kabupaten aceh tenggara pada tahun 2023 ini, yang tersebar di beberapa titik lokasi dan kecamatan. Melalui penanganan pasca bencana yang bersumber anggaran dana hibah, rehabilitas dan rekontruksi badan nasional penanggulangan bencana (BNPB).
Kini menjadi perhatian publik, pasalnya. Proyek yang senilai Rp 22 milyiar itu. Terendus, dugaan adanya keterlibatan oknum mantan bupati aceh tenggara. Pada periode tahun 2017-2022 dan juga bersama oknum DPR-RI dari partai golkar dapil aceh satu (1).
Rumor ini, terus menjadi sorotan. Dari berbagai pihak, dan termasuk pemerati publik di kabupaten aceh tenggara. Kali ini, tanggapan itu. Telah datang dari pihak aktivis lumbung informasi rakyat (LIRA) M.Saleh Selian dan datuk raja mad dewa, ketua lembaga pemberantasan korupsi (LPK) kepada kalangan wartawan/awak media online aceh. Yang tergabung, pada rabu 19/07/2023 itu.
Mengatakan, “siapa aktor dalam pengerjaan proyek pekerjaan rekontruksi penguatan tebing sungai di kabupaten aceh tenggara pada tahun 2023 tersebut, yang tersebar di beberapa titik lokasi dan kecamatan melalui penanganan pasca bencana yang bersumber anggaran dana hibah rehabilitas dan rekontruksi badan nasional penanggulangan bencana (BNPB).
Dari rumor, yang beredar saat ini. LIRA mendapatkan, bahwa adanya diduga keterlibatan oknum mantan bupati aceh tenggara pada periode tahun 2017-2022 dan juga dugaan oknum anggota DPR-RI dari partai golkar dapil aceh 1, di sebutnya itu. Adalah, paket proyek yang bernilai sejumlah Rp 22 milyar. Dii kabarkan saat ini, tengah dalam proses pengerjaan oleh anak kapal mereka. “Maklum oknum pejabat tersebut, diduga bermain di balik layar untuk mengelabui aparat penegak hukum (APH).
Untuk itu, kita minta kepada pihak. Bapak Kapolda aceh, Irjen Ahmad Haydar. Untuk membentuk tim investigasi, guna melakukan pendalaman dan telisik atas dugaan adanya keterlibatan oknum pejabat dalam proyek yang bernilai milyaran rupiah tersebut. Selain itu, kita juga sangat mempertanyakan tentang izin galian C dalam proyek itu.
Informasinya, yang kita terima serta dihimpun. Bahwa galian C tersebut, dalam proyek itu tidak ada. Hanya galian C kong-kalikong saja, artinya ini perlu juga menjadi perhatian serius dari pihak aph polda aceh. Mengingat pada sebelumnya, di kabarkan. Dugaan pihak tim polda aceh, sudah pernah turun ke lokasi proyek RR itu. Namun, kedatangan mereka itu resmi atau tidak kita masih mencari informasi yang akurat cetusnya kata datuk raja mad dewa.
Di jelaskannya kembali, ada beberapa titik lokasi pengerjaan proyek sudah kita lakukan investigasi langsung. Terkait, dengan kuwalitas pengerjaannya, salah satunya lokasi proyek rekonstruksi penguatan tebing sungai lawe kisam desa kuta mbaru kecamatan lawe bulan.
Yang di kerjakan oleh anak kapal pejabat tersebut, yang bernilai Rp 1.488.335.000. dari dalam hasil pantauan kita sementara. Proyek ini terkesan asal jadi, sehingga patut juga kita pertanyakan tentang kuwalitas pekerjaan tersebut. Artinya, “mereka hanya meraup keuntungan pribadi. Tanpa memikirkan kuwalitas pengerjaannya, tandasnya datuk itu kembali, didampingi saleh selian.
(Jihandak Belang/Team)