Lestarikan Budaya Peninggalan Nenek Moyang, Warga Desa Glinggang Adakan Petik Padi dan Sedekah Bumi

Kamis, 11 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PONOROGO I detikkasus.com – Seminggu jelang masa panen padi, ratusan warga desa Glinggang, kecamatan Sampung – Ponorogo menggelar ritual petik padi dan sedekah bumi pada Kamis (11/04/2019).

Dalam ritual petik padi dan sedekah bumi kali ini, ratusan petani dan pemilik sawah mengarak tumpeng yang berisikan ayam panggangdan kelengkapannya menuju areal persawahan yang ada didesanya.

Pihak desa mengaku sengaja menggelar kembali tradisi seperti ini untuk menguri – nguri (Meestarikan) budaya peninggalan nenek moyang. “Ini adalah sebagai wujud syukur kepada yang kuasa karena para petani di desa ini diberikan tanah yang subur serta bisa ditanam padi. “Warga didesa kami adalah mayoritas petani, sangat menggantungkan hidup dari menanam padi,” Terang Riyanto Kepala Desa Glinggang.

Baca Juga:  Kang Pri Gerindra : Kesaktian Bupati Ipong Akan Diuji Ketika Mampu Meloloskan Dua Orang Caleg Titipannya di Partai Gerindra

Maka dari itu, Lanjut Riyanto menambahkan, “Hari ini, menjelang masa panen, maka acara metik padi dan sedekah Bumi ini adalah bentuk syukurnya,” Imbunya.

Kedepan, Riyanto berharap, acara ini dapat terus digelar untuk melestarikan budaya tinggalan nenek moyang. Dalam prosesi tersebut, ratusan tumpeng milik petani di kirab keliling desa dan area persawahan. Baru setelah prosesi kirab selesai, seluruh tumpeng dikumpulkan di pematang sawah kemudian dilanjutkan dengan melakukan doa bersama.

Baca Juga:  KAPOLSEK JENANGAN-PONOROGO BUKA PUASA DENGAN TOKOH AGAMA & MASYARAKAT

“Sekitar 200 ingkung, Kata Riyanto menuturkan, “Ini bagian dari cara kami untuk nguri nguri budaya, karena sa’at ini mulai punah akhirnya kita mengembalikan seperti ini” terangnya.

Riyanto berharap, dengan digelarnya kembali aktifitas budaya metik ini, para remaja generasi penerus menyadari jika kita mempunyai bumi yang subur. Dan ritual budaya ini adalah salah satu bagian cara untuk bersyukur.

Baca Juga:  Antusipasi Malam Minggu Unit Reskrim Bagian Opsnal Polsek Kubutambahan Wastor Obyek Vital Secara Tertutup Mencegah C3

Sebelum doa bersama sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, para petani duduk mengelilingi tumpeng di sekitar pematang sawah dan melagukan tembang jawa.

Menurut para petani, dengan melanyunkan tembang di areal sawah akan membuat Dewi sri yang dalam mitologi jawa dikenal sebagai dewi padi akan merasa senang. Hingga akan memberikan kesuburan pada padi yang ditanam dan panen menjadi berlimpah.

Sementara proses panen padi sendiri baru akan dilakukan semingu pasca ritual petik padi pertama berlangsung.(Anang Sastro).

Berita Terkait

Mantan Panglima TNI Resmikan Jangkar Homestay di Pringsewu
Sujadi Saddat Mangkir Lagi dari Panggilan Ke Dua Bawaslu
Partai Ummat Pringsewu Siap Menangkan Adi-Hisbullah
AdiLah Satu- satunya Calon Pringsewu yang Hadir Dalam Deklarasi Damai PWI Lampung
Dinkes Pringsewu Monitoring STBM Pilar 2, 3, dan 4 di Pekon Podosari
Musyawarah Pekon Pardasuka Bahas RKP Tahun 2025
Kajari Tanggamus Janji, Dalam Kurun Waktu dua Bulan Akan ada Tersangka Dalam Kasus CTscen RSUDBM dan BPRS Tanggamus.
Kadis Kominfo Mewakili Pj. Bupati Menghadiri Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang Ruang Jurnalis Nusantara (DPC RJN) Tanggamus.
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 13 November 2024 - 18:30 WIB

Mantan Panglima TNI Resmikan Jangkar Homestay di Pringsewu

Kamis, 7 November 2024 - 22:04 WIB

Sujadi Saddat Mangkir Lagi dari Panggilan Ke Dua Bawaslu

Jumat, 1 November 2024 - 15:52 WIB

Partai Ummat Pringsewu Siap Menangkan Adi-Hisbullah

Selasa, 29 Oktober 2024 - 11:19 WIB

AdiLah Satu- satunya Calon Pringsewu yang Hadir Dalam Deklarasi Damai PWI Lampung

Kamis, 26 September 2024 - 19:06 WIB

Dinkes Pringsewu Monitoring STBM Pilar 2, 3, dan 4 di Pekon Podosari

Berita Terbaru