Lantaran Terkena Ledakan Petasan, Bocah Asal Pardasuka Selatan Alami Luka Bakar

PRINGSEWU, Detikkasus.com – Seorang bocah di Kabupaten Pringsewu terpaksa dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) lantaran sebagian tubuhnya melepuh akibat terkena ledakan petasan jenis kaleng rakitan sendiri.

Korban merupakan anak usia 11 tahun, berinisial NVA yang merupakan warga Pekon Pardasuka Selatan, Kecamatan Pardasuka.

NVA dilarikan ke Puskesmas Pardasuka karena mengalami luka bakar

Kapolsek Pardasuka AKP Lukman Hakim ketika dihubungi melalui Humas Polres Pringsewu membenarkan kejadian tersebut.

Baca Juga:  Konsep Desa Tangguh Bencana Kabupaten Pringsewu

NVA mendapat perawatan medis Puskesmas Pardasuka setelah mengalami peristiwa nahas itu.

Peristiwa itu, menurut Lukman, terjadi pada Selasa, 12 April 2022 sekira pukul 09.00 WIB.

“Petasan yang dimainkan, petasan jenis kaleng yang diisi dengan spirtus, yang dinyalakan dengan korek api gas,” ungkap Lukman mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi, Rabu, 13 April 2022.

Luka bakar yang diderita, setelah korban terkena sambaran api dari petasan kaleng susu.

Baca Juga:  Berikan Layanan Yang Maksimal Kepada Warga, Bhabinkamtibmas Kel. Seririt Kembali Turun Kejalan

“Ketika itu korban menuangkan spirtus ke kaleng susu, namun spirtus tumpah di baju dan celana. Sehingga api menyambar ke seluruh tubuh korban,” kata Lukman.

Atas luka-lukanya itu, korban dilarikan ke tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis secara intensif.

Saat ini korban masih terbaring di tempat tidur Puskesmas Pardasuka untuk memulihkan kesehatannya.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Desa Tejakula Lakukan Dialogis Dengan Kadus Wujud Kedekatan Dengan Aparat Desa

Atas kejadian tersebut, Kapolsek Pardasuka mengimbau, seluruh warga agar tak bermain petasan, apalagi petasan rakitan yang berbahan bakar spiritus. Sebab membahayakan diri sendiri juga orang lain.

“Kami imbau kepada masyarakat lewat Petugas bhabinkamtibmas dan aparatur Pekon daagar warganya tidak bermain petasan, apapun jenis petasannya. Entah itu petasan rakitan atau tidak karena itu berbahaya,” pungkasnya. (Iyan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *