Lagi Ditemukan Kecurangan, Suara Rusiahwati Bertambah, Novar Jadi Nol

Detikkasus.com | KENDARI – Bertambah lagi  dugaan kecurangan yang ditemukan tim Novar Aditya Praja, Caleg Partai Golkar nomor urut 3 Dapil III Kecamatan Poasia dan Abeli. Kali ini terjadi di TPS 30 Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Temuan kecurangan ini sudah dilaporkan ke Bawaslu Kota Kendari. Selasa (7/5)   Hal tersebut telah di ungkapkan oleh tim Pemenangan Novar Aditya Praja, Harwan Ridwan. Kepada Detikkasus.com

“Kami menemukan lagi kecurangan di TPS 30, Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia.  Ini lebih parah bila dibandingkan temuan di TPS 2 Kelurahan Puday, Kecamatan Abeli. Tapi yang jelas, dari dua temuan, ini menandakan bahwa ada upaya sistematis, terstruktur dan masif berbuat curang,” Ujar Harwan Ridwan kepada wartawan.

Baca Juga:  Kunjungi Warga Pada Hari Raya Kuningan Bhabinkamtibmas Tunjung Ajak Warga Ciptakan Situasi Kondusif

Temuan di TPS 30, Kelurahan Rahandouna, berdasarkan data C1 plano dan  form model C1 -DPRD Kab/kota, suara Caleg Partai Golkar nomor urut 1 atas nama Rusiahwati Abunawas SE hanya memperoleh 1 suara, Novar Aditya Praja yang berada dinomor urut 3 memperoleh 8 suara. Sedangkan Partai Golkar memperoleh 3 suara.

Baca Juga:  Resnarkoba Polres Kampar Ungkap Penemuan Mayat Wanita 2 Tahun Lalu Diduga Akibat Over Dosis

Namun perolehan suara berubah setelah pleno PPK Poasia, pada tanggal 28 April 2019. Caleg Rusiahwati Abunawas bertambah menjadi 3, sedangkan Caleg Novar Aditya Praja malahan hilang semua. Demikian juga Partai Golkar hilang semua.   ” Ringkasnya, Rusiahwati Abunawas dari 1 suara bertambah jadi 3 suara. Novar Aditya Praja dari 8 suara berubah jadi nol suara. Suara partai Golkar dari 3, berubah jadi nol suara juga. Ada Caleg yang ditambah, dan ada juga dihilangkan suaranya. Pelakunya ini harus diusut tuntas, siapa yang terlibat,

Baca Juga:  Diduga Selewengkan DD dan ADD, Kades Kanapa-napa Buteng Dilapor Ke BPKP dan Kejati Sultra

” jelas Harwan.   Bawaslu Kota Kendari diminta mengusut kasus kecurangan merubah hasil perhitungan suara. “Semuanya harus diperiksa, mulai penyelenggara sampai calegnya. Kami menduga ini ada oknum yang bermain, sehingga bisa berubah perolehan suara,” Tegasnya. (Edi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *