Detikkasus.info|JATENG & DIY
KLATEN- Penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah di depan mata. Berbagai pihak pun berikhtiar agar pesta demokrasi lima tahunan itu berjalan aman, tenteram, damai, dan sejuk. Doa itu pula yang dipanjatkan para Kyai Kampung di Klaten Jawa Tengah, saat Mujahadah Bersama di Rumah Kediaman Bapak Purwadi Hidayat yang beralamat di Kecamatan Jongolan, Kabupaten Klaten Jawa Tengah, minggu (8/10/2023)
Dalam Mujahadah kali ini dihadiri berbagai elemen masyarakat, ada seratusan Kyai kampung dari berbagai elemen yang hadir dalam doa bersama ini.
Mujahadah bertajuk Untuk Menyukseskan Pemilu 2024 agar Aman, Tenteram, Damai, dan Sejuk, selain itu acara Mujahadah ini juga bertujuan memohon keselamatan dari badai Enino, Ketahanan Pangan dan juga memohon kepada Allah agar dikabulkan harapan masyarakat mengenai batasan Usia Capres dan Cawapres, yang harapanya generasi muda bisa ikut serta tampil membangun bangsa ini.
Kepada Awak Media KH.Purwadi Selaku tuan rumah juga Ketua pelaksana Mujahadah mengatakan, bahwa penyelenggaraan pemilu tidak sekadar menjadi tanggung jawab pemerintah. Melainkan juga seluruh elemen masyarakat. Tak terkecuali masyarakat di seluruh tanah air Indonesia ini. Itu sebagai upaya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Agar masyarakat tidak terkotak-kotak usai pemilu. Meski, mereka berbeda pilihan.
”Masyarakat harus bijak dan dewasa meski berbeda pilihan,” ungkap Purwadi
Dia juga menyerukan agar pemilih menggunakan hak pilihnya. Untuk memilih pemimpin yang terbaik. ”Siapapun yang terpilih nanti, intinya untuk kebaikan NKRI,” ucap Purwadi
Lanjut Purwadi,
Selain itu saat ini Para Kyai kampung di Kabupaten Klaten ikut memanjatkan doa untuk mendukung MK agar berani mengabulkan gugatan tentang batas usia pencalonan Presiden dan Wakil Presiden.
Tidak hanya itu, Kyai kampung juga berharap, tuntutan usia minimal capres-cawapres lmenjadi 35 tahun dapat dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi.
‘’Kami berdoa bersama, agar MK dapat mengabulkan putusan batasan usia. Supaya kesempatan pemuda memimpin dapat terealisasi,’’
“Siapapun harus memiliki hak yang sama untuk dapat memimpin negara ini melalui Pilpres dan Pemilu 2024, seperti halnya Mas Gibran contohnya” ujarnya.
saya juga mengingatkan pengurus parpol juga harus aktif memberikan pendidikan politik konstituennya.
KH. Purwadi juga berpesan agar masyarakat ikut menjaga keteduhan saat pemilu. Salah satu caranya dengan selektif ketika menerima berbagai informasi. Itu untuk meminimalisasi peredaran informasi hoax yang dapat menimbulkan kegaduhan.
”Dan saling menjaga persaudaraan,” pesannya
(Red)