Detikkasus.com | Kendari – Sultra
Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Senior dan Alumni (ALIMASA) Universitas Halu Oleo (UHO) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah melakukan blokade (penutupan) jalan jalur HEA Mokodompit, dan MT Haryono atau pertigaan kampus UHO hingga tidak ada kendaraan yang melintas, baik roda dua maupun roda empat sejak tanggal 27 pagi sampai tanggal 28 September 2019.
Blokade tersebut dilakukan adalah salah satu bentuk kencaman dan protes alumni ALIMASA UHO akibat tindakan bringas oknum Kepolisian Daerah (Polda) Sultra yang telah melakukan penembakan terhadap massa aksi yang mengakibatkan dua orang mahasiswa UHO meninggal dunia saat melakukan aksi unjuk rasa terkait penolakan RUU KPK, RKUHAP dan RUU PERTANAHAN yang dinilai kontroversial dimata hasil kajian kelembagaan mahasiswa UHO.di Kantor DPRD Sultra pada tanggal 26 September yang biasa disebut MONUMEN SEDARAH 26 SEPTEMBER 2019.
Hal tersebut telah diungkapkan oleh
salah satu alumni aktif ALIMASA UHO Sultra, La Munduru yang juga Jenderal Lapangan (Jendlap)
“Korban meninggal dunia adalah Randi dan Yusuf Ardawi. Randi merupakan mahasiswa Perikanan angkatan 2016, sedangkan Yusuf Ardawi adalah mahasiswa Teknik Sipil D3 angkatan 2018. Keduanya adalah mahasiswa aktif UHO,” ungkap La Munduru
Dalam unjuk rasa tuntutan alumni ALIMASA UHO Sultra diantaranya adalah:
1. Meminta kepada penegak hukum mengusut perkara penembakan mahasiswa UHO pada tanggal 26 September kemarin, di kantor DPRD Provinsi dengan transparansi.
2. Meminta kepada presiden untuk melakukan pencopotan Kapolri RI. manakala tuntutan kami tidak diselesaikan dengan cepat serta melakukan pemecatan kepada Kapolda dan Kapolresta Kendari karna dinilai tidak mampu karna terbukti dalam pengawalan terjadi penembakan secara transparan terhadapa massa aksi.
3. Memberikan penghargaan kepada pejuang sebagai pahlawan Demokrasi kepada Randi dan Yusuf Ardawi dan santunan dalam hal membiayai adik-adik korban dari sekolah SD, SMP, SMA hingga melanjutkan S1 di PT Sultra
4. Kami meminta kepada kepolisian agar mengeluarkan Mahasiswa yang tergabung masa aksi pada tanggal 26 September kemarin yang belum diketahui keberadaannya.
Diketahui TNI yang berkunjung hari ini kata salah satu alumni ALIMASA Sultra yang juga merupakan ketua Barisan Aktivis Keadilan (Bakin) Sultra adalah, Komandan Kodim (Dandim) 1417 Kendari, Kolonel Kaveleri Hendi Suhendi
Dalam kunjungannya Dandim Kendari kata La Munduru menyampaikan bahwa pihak TNI menghimbau agar gerakan hari ini memiliki nilai positif, pasalnya kata Dandim telah mengerti apa yang dirasakan teman-teman pergerakan mahasiswa bahwa hari ini lagi berduka. Akan tetapi mohon kerja samanya ketika gerakan ini berlansung jangan melahirkan efek gerah terhadap masyarakat sehingga keadaan yang tercipta kondusif sehingga nilainya naik dimata masyarakat kita semua,” ucapnya
Lanjut, La Munduru mengatakan ucapan terimakasih kepada pihak TNI yang telah hadir dan membantu penguatan kepada ALIMASA UHO Sultra, sudah melakukan pengawalan dalam melakukan aksi damai agar kondisi tetap kundusif agar tidak terjadinya kekacauan ditengah masyarakat,” terang Aktifis Muna Barat ini. (Edi Fiat)