Detikkasus.com|Kalbar – Jum’at (30/08/19)Peneliti Badan Litbangkes Puslitbang SD-Yankes Kementerian Kesehatan RI, Ondri Dwi Sampurno menyatakan, kalau pihaknya telah melakukan pengkajian daun kratom secara mendalam di Kabupaten Kapuas Hulu.
Dilit bersama bahwa, daun kratom mengandung mytraginin yang tergolong New Psychoactive Substance (NPS), sehingga diperlukan pengaturan penggunaan dan distribsusinya,” ujarnya kepada wartawan, di Kantor Bupati Kapuas Hulu, Jumat (30/8/2019).
Ondri Dwi Sampurno menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk memberikan gambaran pemanfaatan kratom di masyarakat, dan dampaknya ditinjau dari aspek kesehatan, ekologi dan sosial ekonomi sebagai masukan kebijakan dalam pengaturan kratom.
Ini juga untuk mengkonfirmasi hasil pertemuan RTD (Round Table Discussion) tentang Kratom dengan lintas sektor di Solo waktu itu. Dimana harus mendapatkan sampel, untuk pengujian praklinik dan profil fitokimia daun kratom,” ucapnya.
Adapun lokasi untuk mendapatkan sampel di empat kecamatan seperti, Putussibau Selatan, Putussibau Utara, Kalis, dan Embaloh Hilir. “Dalam pengkajian tersebut kami mendapatkan sumber informasi dari OPD dilingkungan Pemda Kapuas Hulu, pelaku usaha, petani, dan sejumlah pihak lainnya,” ujarnya.
Kemudian, kata Ondri Dwi untuk mendapatkan pengumpulan informasi dilakukan melalui diskusi, wawancara, observasi lingkungan, pengambilan spesimen (benih, bibit, bahan stek, daun, remahan, dan serbuk). “Barulah kami menganalisa data sekunder dan dokumen yaitu foto,” ucapnya.
Diputussibau selatan kami banyak mendapatkan imformasi dari bang jali kratom yang dipimpin oleh saudara rajali salah satu mantan wartawan media elektronik,rajali menjelaskan bahwa beliau mengikuti tentang kratom ini sejak tahun 2012 sampai saat ini dan belum ada yang menderita sakit akibat tanaman ini.
Rajali.juga menjelas kan bahwa kratom adalah pekerjaan yang bisa dinikmati semua kalangan karena tanaman ini tidak memerlukan perawatan khusus.sedangkan nilai ekonomi sangat membantu masyarakat.
Sedangkan hasil kegiatan pengkajian daun kratom tersebut, menurut informasi Puskesmas dari aspek kesehatan tidak terdapat perubahan pola penyakit. Malah, informasi pemanfaatan kratom di masyarakat yaitu menambah stamina, mengurangi nyeri, asam urat, hipertensi, diabetes, insomnia, penyembuh luka, diare, batuk, meningkatkan nafsu makan, kolesterol, dan tipes.
Jadi tidak ditemukan keluhan kesehatan, terkait penggunaan kratom, maupun dampak kesehatan pada pekerja yang sering bersinggungan dengan kratom. Tidak ditemukan efek samping setelah penggunaan rutin, dan tidak menimbulkan gejala ketergantungan,” ujarnya.
Ondri Dwi menjelaskan, cara penyiapan ramuan dengan cara merebus daun segar, maupun serbuk kemudian diminum. Beberapa responden menambahkan madu, dan atau air jeruk. Secara topikal dengan meremas daun segar kemudian ditempelkan pada luka, atau serbuk halus ditaburkan pada luka.(tim)