Aceh |Detikkasus.com -Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) segera melakukan pemeriksa terhadap Gedung Kuliah Terpadu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa yang dibangun dengan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai kurang lebih Rp 45 miliar mulai digunakan untuk perkuliahan sejak awal Maret 2025. Namun, terkesan pembangunan ini dibangun asal oleh sebuah perusahaan yang di datangkan dari Sumatra utara. Kelihatan sekalali gedung itu dibangun asal jadi demi untuk bisa mengurus keuntungan lebih besar dan mencuri uang Negara.
Media ini melakukan investigasi ke lapangan Kamis 20 Maret 2025, dan menunjukkan bahwa kualitas pengerjaan gedung tersebut terkesan asal-asalan dan jauh dari standar yang seharusnya, terlihat semua sudut plafon di bangun asal jadi.
Kita mendesak pihak KPK segera turun ke Langsa untuk melakukan pemeriksaan gedung ini dan dapat di lakukan pemeriksaan terhadap pimpinan proyek atau PPTK yang menangani Gedung ini.
Berdasarkan hasil observasi, dan integritas sejumlah bagian fisik bangunan tampak tidak dikerjakan dengan baik. Beberapa tembok terlihat tidak simetris, sementara pemasangan plafon tampak kurang rapi dan tidak merata. Bahkan, beberapa lampu sudah terlepas dari tempatnya meskipun gedung ini baru saja digunakan.
Kondisi ini mengindikasikan adanya kemungkinan pengerjaan yang terburu-buru atau kurangnya pengawasan dalam proyek pembangunan tersebut.
Sebagai gedung yang diharapkan menjadi pusat kegiatan akademik bagi mahasiswa, kondisi ini tentu menjadi sorotan banyak pihak.
Dengan anggaran yang begitu besar, kualitas bangunan seharusnya memenuhi standar keamanan dan kenyamanan yang layak. Namun, temuan di lapangan menunjukkan sebaliknya.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kampus atau instansi terkait mengenai kondisi gedung tersebut. Perlu adanya evaluasi menyeluruh untuk memastikan apakah pembangunan ini sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Jika ditemukan ketidaksesuaian, maka langkah perbaikan harus segera dilakukan agar fasilitas ini dapat digunakan secara optimal tanpa membahayakan penggunanya.
Bukan hanya masyarakat biasa yang mendesak pihak KPK turun melihat langsung hasil pembangunan yang di bangun asal jadi namun banyak para akademi juga menyebutkan sangat jelek kondisi gedung yang dibangun menggunakan uang Negara mencapai Rp.45 milyar, sebut salah seorang dosen kepada media ini di tempat terpisah kita setuju pihak penegak hukum dari KPK turun ke lapangan untuk dapat di melihat langsung.
Sementara itu setelah tim infestigasi kelapangan namun sampai saat ini belum ada keterangan resmi, Dedi Hendrik Kasubbag Tata Usaha, Perlengkapan dan Rumah IAIN Langsa.
Selaku PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) yang coba di hubungi Wartawan Media ini Kamis 20 Maret 2025 tidak berhasil di temui, “menurut keterangan dari salah seorang skurity di IAIN Langsa Pak Dedi belum keliatan di kantor nya Pak,” ujar salah seorang skurity. Sisi lain media ini mencoba kotak telpon genggam dengan Pak Dedi juga tidak tersambung.
Sementara itu Rektor IAIN Langsa
Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA, saat mau dilakukan konfirmasi menyangkut pembangunan. Gedung IAIN Langsa Kamis 20 Maret 2025, terkesan dibangun asal jadi langsung memblokir nomor kontak wartawan media.
(Pasukan Ghoib/Team YARA Langsa)