Labuhanbatu Sumut | Detikkasus.com – Walaupun Inspektorat Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara sudah pernah mengadakan sosialisasi bertema “Setop Pungli” di lingkungan Dinas Pendidikan, yang diikuti oleh para kepala sekolah dan pejabat terkait. Kamis (02/01 /2025)
Irpan Suheri Kordinator Dewan Pimpin Daerah Lembaga Masyarakat Hukum Adat Indonesia Jaya Abadi (DPD.LMHAI-JA) menuturkan “Sosialisasi tersebut bagian dari peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang dilaksanakan pada Hari Kamis 12/12/2024.
Dan waktu itu sosialisasinya diruangan Aula Rapat Dinas Pendidikan Jl.Binaraga, “dari masing-masing pejabat yang ikut tampil saat pelaksanaan
Harkordia tersebut, harusnya dapat memanggil bahkan melakukan pemeriksaan terhadap Korwil Pendidikan Bilah Hilir.”
Dan, Kepala Bidang (Kabid) SD Kabupaten Labuhanbatu sebab Korwil dan Kabib SD, sangat disinyalir tersetruktur sitematis dan masif terhadap dugaan pungli yang viral di SDN 04 Bilahhilir. “Logikanya pantaskah Korwil dan Kabid bertahan bungkam ketika di konfirmasi.”
Kalau pejabat instansi terkait atau yang sudah ikut serta untuk sebagai promotor di saat melaksanakan Hakordia tidak bisa memanggil Korwil dan Kabid SD, maka sudah sepantasnya integritas para pejabat instansi terkait perlu diragukan integritasnya. Ujar Irpan Suheri
Dikutip dari sebagian edisi 30/12/2024 dengan judul “wali siswa dikumpulkan Kepala SDN.04 Bilah Hilir menghindari konfirmasi,” pada waktu itu awak media sempat mengambil beberapa poto sebagai dokumentasi dan waktu kepala sekolah berkata akan menyediakan waktunya.
Setelah cukup lama menanti setelah selesai musyawarah ternyata kepala sekolah malah lebih buru-buru dan beranjak mengayunkan kakinya menuju arah mobil, sambil berkata mohon maaf tidak ada waktu saya untuk konfirmasi karena suami saya sudah cukup lama menanti. Pungkasnya
Awalnya viral dugaan pungli ini terbit diedisi 25/12/2024 dengan judul, “SDN 04 Bilah Hilir setelah 150.Ribu ada lagi tambahan pengambilan ijazah.” Selain itu kepsek juga sangat jarang masuk atau jarang datang kesekolah, kalupun masuk atau datang kesekolah paling sekali dalam dua minggu.
Bahkan sering kali hitungan sekali dalam sebulan kepsek datang kesekolah, sehingga kondisi sekolah sama seperti tidak punya kepala sekolah. Disaat pengambilan ijazah orang tua siswa masih ada yang merasa terkejut, karena
harus kembali lagi merogoh kantong buka dompet agar bisa menutupi tambahan biaya. Ujar sumber
Untuk keperluan konfirmasi awak media sudah berulang kali menelepon kepsek SDN 04 tidak ada respon, dilain sisi melalui whatsaap awak media juga sudah mengirim beberapa pesan konfirmasi, akan tetapi kuat dugaan buk Kepsek yang terhormat itu lebih memilih berpura-pura tidak tau terkonfirmasi.
Setelah viral dua edisi itu akhirnya melalui whatsaap awak media telah berupaya menjalin konfirmasi tidak ada balasan, selanjutnya melalui telepon genggam juga sudah berulang kali di upayakan, “tetapi akan jadi sangat miris S Korwil dan EB Kabib SD memilih bungkam.” (J. Sianipar)