Razali Seorang ASN/PNS, Sebagai Nasabah Bank Diduga Korban Kelalaian Atau Korban Manipulasi Bank Aceh Syariah Cabang Langsa.
Aceh Timur | Detikkasus.com – Razali S.Pd.I seorang guru di salah satu sekolah di kecamatan peudawa kabupaten aceh timur mengeluhkan pelayanan serta kinerja buruk dari PT. BAS cabang langsa.
Razali merupakan nasabah kreditur dari PT.BAS (bang aceh syariah) cabang langsa sejak tahun 2011 , dengan anggunan SK PNS-nya iya ada meminjam dana untuk keperluan usaha keluarga.
Sekira tahun 2018, Razali mengajukan Top-Up dan merelokasi alias pindah bank dari PT. BAS cabang langsa ke PT. Bank aceh syariah capem (cabang pembantu) di idi rayeuk.
Oleh karena berkas milik razali masih berada di PT BAS cabang langsa, hasil komunikasi razali dengan salah satu petugas PT. BAS capem idi rayeuk itu bernama rudi sebut saja nama panggilan akhirnya rudi membantu untuk mencabut berkas milik razali pada PT. BAS cabang langsa.
Karena mekanismenya adalah dokumen asli milik razali harus dicabut dan harus berada di PT BAS capem idi rayeuk barulah dana pinjaman yang diajukan razali bisa dicairkan.
Anehnya….meski pun waktu itu berkas milik razali yang belum lengkap alias belum berpindah ke PT.BAS capem idi rayeuk, akan tetapi dana pinjaman mekanisme top-up tetap cair dengan mudah. Pada hal itu diduga melanggar mekanisme yang menjadi aturan dalam permohonan pembiayaan di suatu bank.
Pada tahun 2021 yang lalu, merupakan awal musibah menimpa diri razali. Salah satu kewajiban razali sebagai pegawai negeri sipil (PNS), saat itu iya harus melengkapi berkas administrasi PNS (pegawai negeri sipil) untuk keperluan input data dalam aplikasi mysapk tahap I diantaranya adalah melengkapi surat keterangan (SK) 80 persen. Dari SK 100 persen, Karpeg (kartu pegawai) dan taspen.
Mengira, SK-nya telah berada ke PT.BAS capem idi rayeuk. Maka razali mendatangi PT. BAS capem idi rayeuk dengan niat ingin melakukan scan SK dan dokumen lainnya.
Namun betapa kecewanya razali itu, keinginan melakukan scan SK tak kunjung terlaksana. Sejak tahun 2021 itu razali selalu dijanjikan untuk mencari SK tersebut. Berkali-kali iya mendatangi PT. BAS capem idi rayeuk mau pun PT.BAS cabang kota langsa yang berlokasi dikota langsa tersebut sampai saat ini.
Namun, SK dan dokumen lainnya gagal didapat razali. Razali merasa bagaikan bola, bolak-balik dari idi rayeuk diarahkan kekota langsa dan sebaliknya dari kota langsa diarahkan ke idi rayeuk.
Begitu pula dengan jawaban yang diterima oleh razali tersebut, hanya jawaban angin surga serta janji-janji palsu belaka bak ibarat lagu dangdut saja.
Hingga akhirnya, pada hari jum’at.16 september 2022 itu. Razali berdasarkan arahan kepala sekolahnya meminta bantuan rekan-rekan untuk menanyakan kejelasan ada tidaknya dokumen yang menjadi anggunan di PT. BAS cabang langsa, kali ini. Razali ingin melakukan scan dokumen untuk memenuhi kelengkapan berkas dalam aplikasi mysapk tahap II.
Lagi-lagi, melalui kepala seksi (kasi) pembiayaan PT. BAS cabang langsa. Bernama Khalil, diduga buang badan layaknya seperti kiper sepak bola. Iya mengatakan persoalan tersebut bukan pada masa iya menjabat, namun walau bukan masa iya menjabat iya mengatakan akan membantu mencari solusinya. Iya meminta waktu untuk mencari lagi dokumen tersebut.
Namun sangat disayangkan kembali, diawal pembicaraan tersebut. Bernama Kahlil itu, diduga menunjukkan perilaku tak terkontrol. Alias marah-marah alias ngerep Kahlil memperlihatkan sikap arogansi birokratnya dengan mengeluarkan kata-kata dalam bahasa aceh. Yang tidak etis dan tak bermoral sebagai pejabat PT. BAS kepada nasabahnya bahkan didepan rekan-rekan jurnalis atau para wartawan yang seharusnya dianggap sebagai mitra kerja.
Begini ucapannya,”Neu pikee ka hayeu that neu ba-ba wartawan keuno.”cetusnya, dengan bahasa arti yang diterjemahan bahasa aceh kedalam bahasa indonesia.
Dia mengatakan,”Anda pikir sudah hebat sekali membawa-bawa wartawan kemari.”tutur pejabat asn/pns di pt.bas capem aceh idi rayuek tersebut.
Mendengar perkataan bernama Kahlil iti, razali merasa sangat terpukul dan menyayat hati. Dan rekan-rekan jurnalis atau wartawan merasa sikap bernama Kahlil telah menodai hubungan baik kemitraan antara jurnalis atau wartawan dengan instansi PT.BAS diseluruh aceh.
Sebagai pejabat menengah di PT. BAS cabang kota langsa, seharusnya bernama Kahlil tersebut tidaklah pantas mengucapkan hal demikian. Pada hal, razali posisinya sebagai korban namun diduga seolah-olah razali diperlakukan bagai orang yang bersalah.
Alasan razali mengajak wartawan untuk mendampingi dirinya, adalah dikarenakan rasa pesimisnya selama setahun iya berusaha namun selalu diperlakukan bagaikan bola kaki saja. Sehingga langkah terakhir dan berdasarkan arahan pimpinannya harus mengajak rekan-rekan wartawan untuk mendampinginya.
Upaya razali kali ini dengan mengajak rekan-rekan wartawan sedikit terpuaskan, meski dokumennya belum juga didapat. Namun ke inginan rajali mendapat suatu kepastian tentang tanggung jawab PT BAS cabang langsa. Terkait hilangnya dokumen asli milik razali mulai ditunjukkan.
Di akhir pertemuan dengan kasi pembiayaan, bernama Kahlil saat itu mengatakan bahwa pihak PT. Bank aceh syariah cabang kota langsa akan bertanggung jawab bila dokumen tersebut hilang. Dan iya akan mencari langsung dan meminta waktu akan memberikan jawaban atau informasi kepada razali tentang ada atau tidaknya dokumen tersebut selama dua (2) hari setelah pertemuan tertanggal.16 september.2022, pada tanggal.18 september tahun 2022.
Menunggu jawaban bernama Kahlil selama dua (2) hari ini, dugaan razali tak meleset. Bernama Kahlil tak kunjung menghubungi razali.
Terkait hal tersebut, rekan-rekan wartawan melakukan upaya menghubungi kepala cabang PT. Bank aceh syariah kota langsa, bernama lukman hakim via telepon selular dan menceritakan peri hal permasalahan hilangnya dokumen nasabah.
Kali ini, pimpinan tertinggi PT. BAS cabang kota langsa. L
Lukman mengajak bertemu dengan razali dan rekan-rekan wartawan di idi rayeuk tepatnya pertemuan itu dilakukan di salah satu rumah makan kari kambing. Pada hari senin19 september tahun 2022.
Dalam pertemuan tersebut, bernama lukman menganggap karena sudah sekian lama razali mempertanyakan peri hal SK dan dokumen lainnya kepada PT.BAS cabang kota langsa maka bernama lukman kepada razali dan rekan-rekan wartawan mengatakan dengan anggapan dokumen tersebut telah “hilang”.
Dengan hilangnya dokumen razali tersebut, kepala cabang PT. Bank aceh kota langsa. Bernama lukman memohon kepada rekan-rekan wartawan untuk tidak menayangkan berita kehilangan dokumen razali serta bertanggung jawab mengurus kembali dokumen razali yang hilang tersebut kepada instansi tempat iya bekerja.
Kepala cabang (kacab) PT BAS cabang langsa, bernama lukman hakim itu berjanji bersedia membayar kerugian materil suadara razali selama setahun berjuang bolak balik dari idi ke langsa.
Usainya.pertemuan hari itu juga, rasa kecewa razali yang selama ini iya rasakan hilang sementara. Terlebih dengan datangnya pesan WhatsApp dari salah seorang staff PT.BAS kota langsa pada malam usai pertemuan itu.
Menurut keterangan razali kembali, isi pesan WhatsApp yang iya terima mengatakan dokumen aslinya telah ditemukan dan ditambah postingan namun hanya sebuah copyan surat SK yang bertanda tangan basah tanpa postingan ookumen asli. Terindikasi dugaan palsu, yang telah diperbuat oleh pihak mereka.
Sehingga razali menganggap pesan yang mengatakan dokumen asli telah ditemukan adalah kebohongan belaka, layaknya lagu ebit yade. Entah dari mana surat tersebut didapat, razali pun tak tahu.
Razali menduga Surat copyan berstempel basah tersebut berasal dari kantor kementrian agama (kemenag) kabupaten aceh timur. Iya menyakini bentuk copyan SK itu sering dilihat razali di bagian bendahara kantor kemenag aceh timur. Dan bila Iya menginginkan pun dengan mudah bisa iya dapatkan.
Razali menjelaskan , surat copyan itu tidak bisa iya gunakan sebagai syarat kelengkapan administrasi seperti yang iya inginkan.
Untuk membuktikan, Razali mengajak rekan wartawan mempertanyakan kekantor kemenag aceh timur. Terkait surat copyan yang diberikan oleh salah seorang staff PT.BAS cabang kota langsa, apakah bisa gunakan atau tidak bila di input kedalam aplikasi mysapk-nya.
Salah seorang petugas kantor kemenag mengatakan tidak bisa meng-akses surat copyan berstempel basah tersebut karena akan ditolak sistem mysapk.
Dokumen yang diminta adalah berbentuk berbentuk scan. Dengan perkembangan terakhir itu dan terulang kembali perlakuan yang tidak mengenakkan dari PT,BAS cabang langsa sehingga ke kecewaan razali semakin bertambah.
Bahkan kali ini, razali diduga merasa dibohongi oleh PT. BAS cabang langsa karena sebelumnya pihak PT.BAS cabang langsa mengatakan bahwa dokumen Razali yang hilang tersebut telah ditemui padahal nihil alias belum ditemukan selama setahun pencarian.
Dari pengalaman itu, razali menghimbau kepada seluruh nasabah kreditur lainnya diseluruh aceh timur untuk berhati-hati dan memeriksa kembali dokumen masing-masing di PT.BAS cabang langsa mau pun di PT BAS cabang idi rayeuk siapa tahu akan bernasib yang sama. Menjadi nasabah PT.Bank aceh tidak lah aman dan jauh dari kinerja profesionalisme dalam menjalankan perusahaan perbankan.
Akhirnya razali kepada sejumlah media, pada jum’at,16 september 2022 memberikan keterangannya, bahwa apa bila pihak PT BAS cabang langsa tidak menyelesaikan segera persoalan tersebut apa lagi bila tidak bersedia bertanggung jawab atas kehilagan dokumen asli miliknya, maka iya akan melakukan upaya lain atas dugaan kelalaian yang dilakukan oleh PT.Bank aceh cabang langsa karena telah merugikan dirinya dan pekerjaannya sebagai PNS menjadi terhambat.
(R.K.P-Kaperwil-Aceh/Team)